PLN dan UBE bangun pipa gas senilai US$ 45 juta



JAKARTA. PT PLN Batam dan PT Universal Batam Energy (UBE) bekerja sama membangun pipa transportasi gas dari Pulau Pemping ke Pulau Batam. Nilai investasi untuk pembangunan jaringan pipa ini mencapai US$ 40 juta sampai US$ 45 juta.

Sebelumnya PT PLN Batam dan PT Universal Batam Energy telah teken Gas Sales Agreement (GSA) secara terpisah dengan Premier Oil West Natuna untuk pasokan gas sebesar 20 billion british thermal unit (bbtud).

Sesuai dengan GSA itu, PT PLN Batam dan PT Universal Batam Energy wajib membangun fasilitas transportasi gas dari delivery point (titik serah) di Pulau Pemping ke lokasi fasilitas pembangkit milik PT PLN Batam dan PT Universal Batam Energy.


Supaya efisien, PT PLN Batam dan PT Universal Batam Energy sepakat membangun konsorsium untuk membangun pipa. Pasalnya, pipa akan digunakan secara bersama-sama untuk mengalirkan gas ke pembangkit masing-masing.

"Dalam waktu dekat akan segera tenderkan pembangunan pipa tersebut," ujar Direktur PT Universal Batam Energy, Arie Wibisono, Rabu (18/4).

Dalam kerja sama proyek pipa itu, PT PLN Batam memiliki saham 51% sedangkan sisanya dimiliki PT Universal Batam Energy, salah satu anak usaha Medco Energi. Fasilitas transportasi gas dari pulau Pemping ke pulau Batam ini di desain menampung kapasitas angkut 55 bbtud.

Pipa gas ini memiliki diameter 16 inci dengan panjang 15 kilometer (km). Gas akan dialirkan dari Natuna Barat ke Pulau Batam yang akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga gas milik PT PLN Batam dan PT Universal Batam Energy dengan daya mampu total sebesar 200 megawatt (MW). "Fasilitas direncanakan selesai bangun dan on stream di kuartal IV tahun 2013," tutur Arie.

Direktur Utama PT PLN Batam, Dadan Koernadipoera mengatakan, kerja sama ini akan berdampak positif terhadap keamanan dan kecukupan gas mereka.

Pasalnya selama ini, gas dari pembangkit PLN bersumber dari Grissik, Sumatera Selatan. Terpenuhinya pasokan gas ini juga berdampak kepada kemampuan sistem kelistrikan di Batam. "Beban puncak listrik di Batam saat ini sebesar 266 MW sedangkan kapasitas daya di Batam sebesar 314 MW sehingga masih ada cadangan sekitar 40 MW," terang Dadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri