JAKARTA. Pemerintah meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk fokus pada program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW dari program 35.000 MW. Perusahaan pelat merah ini juga diminta untuk memberikan kesempatan yang lebih terbuka pada pengusaha lokal untuk membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Pramono Anung, Sekretaris Kabinet mengatakan, berdasarkan hasil rapat terbatas diputuskan PLN diminta untuk berkonsentrasi membangun 10.000 MW. Sementara, 25.000 MW akan dibangun oleh independent power producer (IPP). "PLN sebagai representasi BUMN, milik negara, seharusnya yang dilakukan membeli listriknya, bukan untuk pabrik listriknya," kata dia, Rabu (22/6). Menurut Pramono, dalam pembangunan pembangkit, PLN diminta untuk lebih mengedepankan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Sedangkan untuk pembangunan pembangkit oleh IPP, pemerintah akan lebih mengedepankan perusahaan lokal ketimbang perusahaan asing.
PLN diminta hanya fokus garap 10.000 MW
JAKARTA. Pemerintah meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk fokus pada program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW dari program 35.000 MW. Perusahaan pelat merah ini juga diminta untuk memberikan kesempatan yang lebih terbuka pada pengusaha lokal untuk membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Pramono Anung, Sekretaris Kabinet mengatakan, berdasarkan hasil rapat terbatas diputuskan PLN diminta untuk berkonsentrasi membangun 10.000 MW. Sementara, 25.000 MW akan dibangun oleh independent power producer (IPP). "PLN sebagai representasi BUMN, milik negara, seharusnya yang dilakukan membeli listriknya, bukan untuk pabrik listriknya," kata dia, Rabu (22/6). Menurut Pramono, dalam pembangunan pembangkit, PLN diminta untuk lebih mengedepankan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Sedangkan untuk pembangunan pembangkit oleh IPP, pemerintah akan lebih mengedepankan perusahaan lokal ketimbang perusahaan asing.