PLN dorong tingkat TKDN 201 PLTU sampai 50%



JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencanangkan program PLTU Nasional untuk meningkatkan pemanfaatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). PLTU skala kecil dan menengah akan didorong menggunakan bahan bakar kalori rendah dan memanfaatkan kandungan dalam negeri yang ditargetkan mencapai 50% melalui BUMN Strategis.

Sejumlah BUMN strategis tersebut seperti PT Wijaya Karya, PT Pindad, PT Krakatau Steel, PT PAL Indonesia, dan BUMN lainnya. Selain itu juga akan melibatkan kontraktor Nasional.

Terdapat 201 unit PLTU skala kecil dan menengah yang akan didorong menggunakan TKDN hingga 50%. Ini terdiri dari 30 unit PLTU 100 MW, 37 Unit PLTU 50 MW, 37 Unit PLTU 25 MW dan 72 Unit PLTU di bawah 25 MW dengan kapasitas total 6.550 MW. Rata-rata PLTU tersebut berada di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.


Eman Prijonowarsito Adi, General Manager Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan mengatakan, penggunaan TKDN hingga 50% kemungkinan besar akan meningkatkan biaya investasi. Pembangunan PLTU skala kecil dan menengah ini pun membutuhkan dana investasi lebih dari Rp 150 triliun.

Ketika PLTU telah terbangun maka biaya pemeliharaan akan lebih murah menggunakan komponen di dalam negeri ketimbang menggunakan komponen impor. Selain itu jika 50% komponen PLTU berasal dari dalam negeri maka ada sekitar Rp 75 triliun dari total dana investasi yang akan berputar di dalam negeri.

"Dana investasi Rp 150 miliar, minimal 50% saja maka ada perputaran uang dalam negeri. PLTU agak mahal sedikit tetapi multiplier effect terhadap industri dalam negeri besar," ujar Eman.

PLN juga mengklaim jika 50 % dari pembangkit skala menengah dan kecil tersebut dibuat di dalam negeri, secara langsung akan menghidupkan lebih dari 14 perusahaan BUMN strategis yang sebelumnya memiliki utilitas rendah dan lebih dari 190 perusahaan swasta.

Rencananya PLTU Nasional pertama yang akan dibangun adalah PLTU Madura dan PLTU Tarahan masing-masing kapasitas 2 x 100 MW serta PLTU Boroko berkapasitas 2 x 50 MW di Sulawesi Utara. Sementara itu, program ketenagalistrikan 35.000 MW mencakup 35.000 Mega Watt pembangkit, 46.000 kilometer sirkuit transmisi dan 108.000 mega watt volt amper gardu induk juga telah menggunakan komponen dan kontraktor dalam negeri. Secara keseluruhan target penggunaan kandungan dalam negeri lebih dari 40% dari seluruh pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini