KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Perseroan) melalui anak usahanya PLN Icon Plus berkolaborasi dengan perusahaan PT ABB Sakti Industri (ABB) untuk menjajaki berbagai peluang pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, ABB and PLN Icon Plus ikut serta mendukung pemerintah dalam memasuki era kendaraan listrik di tanah air dengan melakukan berbagai kajian teknologi, studi serta diskusi terkait pengembangan layanan pengisi daya kendaraan listrik. Kedua perusahaan akan bersinergi dalam penyediaan layanan pengisi daya kendaraan listrik yang mencakup namun tidak terbatas pada
asesmen teknologi, studi pasar, pengembangan platform CSMS (
Charging Station Management System), aktivitas
marketing dan penyediaan perangkat pengisi kendaraan listrik (
charger).
Baca Juga: Transisi Energi, PLN Buka Kolaborasi Pengembangan 9 Wilayah Kerja Panas Bumi "Ke depan, pertumbuhan industri kendaraan listrik akan semakin berkembang pesat, dan oleh karenanya PLN Icon Plus akan terus mengembangkan bisnis Beyond kWh terutama untuk mendukung Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai beserta seluruh ekosistemnya,” kata Anne Aprina
Vice President Electric Vehicle Services PLN Icon Plus Berdasarkan data PT PLN (Persero), hingga Desember 2022, jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di Indonesia tercatat sebanyak 588 unit yang tersebar di 257 lokasi. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, telah terjadi peningkatan signifikan sebesar 120,22%, dari sebelumnya berjumlah 267 unit di 197 lokasi. Sebagai subholding Beyond kWh, PLN Icon Plus mendapat mandat dari PT PLN (Persero) untuk mengembangkan bisnis di luar ketenagalistrikan atau yang disebut dengan istilah Beyond kWh. Selain fokus pada konektivitas dan solusi digital, kini PLN Icon Plus juga tengah mengembangkan solusi energi bersih (
green energy) berupa Photovoltaic (PV) Rooftop serta mendorong pertumbuhan EV dan ekosistemnya. Hal ini juta mencakup pengembangan solusi digital untuk SPKLU dan layanan terkait EV lainnya yang terintegrasi dengan layanan kelistrikan dalam sebuah platform bernama PLN Mobile. Nota Kesepahaman ini ditandatangani di Jakarta oleh Gerard Chan, President Director PT ABB Sakti Industri (ABB Indonesia), WeeJin Lee, Region Leader for Asia Pacific of ABB E-mobility Pte. Ltd., dan Anne Aprina Vice President Electric Vehicle Services PLN Icon Plus. Acara penandatanganan yang dilakukan di Jakarta ini merupakan salah satu rangkaian acara penandatanganan di Pameran Hannover, Jerman pada 17 April 2023 mendatang. Gerard Chan, President Director PT ABB Sakti Industri menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam hal adopsi transportasi kendaraan listrik, termasuk dalam penyediaan infrastruktur pengisian daya yang andal di berbagai wilayah Indonesia. “Nota Kesepahaman antara ABB dan PLN Icon Plus ini menandai komitmen kedua perusahaan untuk mempererat kerja sama dalam pengembangan berbagai layanan terkait pengisi daya kendaraan listrik. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan untuk pemerintah dalam percepatan implementasi e-mobility di Indonesia,” jelas Chan. Regulasi ini dimulai dari Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang menjadi tonggak awal dimulainya era kendaraan listrik di tanah air. Salah satu regulasi lainnya adalah adanya program insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian kendaraan bermotor listrik beroda empat dan bus yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2023 yang sudah berlaku sejak April 2023.
Baca Juga: Dukung Hilirisasi Industri, PLN Ajak 5 Mitra Bangun Kelistrikan Berbasis EBT Evolusi e-mobility di Indonesia Sebagai salah satu negara dengan perkembangan ekonomi terbesar dan tercepat di Asia Tenggara, Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan e-mobilitas. Di 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan target untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025. Pemerintah juga menargetkan 2.1 juta motor listrik dan 20,000 kendaraan listrik sudah beroperasi pada 2025. Selain itu, pemerintah juga telah menawarkan berbagai insentif pajak dan subsidi untuk pabrikan dan pengguna kendaraan listrik dalam upaya mempercepat implementasi e-mobility di Indonesia. Di Indonesia, ABB E-mobility telah sukses melakukan instalasi beberapa pengisi daya cepat (DC), contohnya di BPPT Serpong, Jawa Barat dan di kantor pusat PLN Unit Distribusi Jakarta di Gambir, Jakarta.
ABB juga telah memajang unit pengisi daya di kompleks perkantoran WTC yang berlokasi di Pusat Distrik Bisnis (CBD) Jakarta, yang juga merupakan lokasi kantor pusat ABB di Indonesia. Selain itu, ABB E-mobility juga telah melakukan instalasi pengisi daya untuk tempat tinggal atau dikenal dengan AC wallbox untuk puluhan tempat tinggal, pusat perbelanjaan dan pabrikan kendaraan listrik. Berbagai upaya yang dillakukan ABB ini merupakan bentuk dukungan strategis kepada pemerintah dalam menghadirkan solusi mobilitas yang cerdas, bebas emisi dan andal. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .