PLN gandeng Malaysia pasok listrik ke Kalimantan



JAKARTA. PT PLN (Persero) menjalin kerjasama di bidang kelistrikan dengan Sabah Electricity Sdn. Bhd. (SESB), Malaysia. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak yang dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dengan Managing Director SESB, Hj. Abd Razak Sallim di kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.

"Energi listrik yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk keperluan domestik dan sebagian kecil bisa diekspor ke Malaysia," ujar Nur Pamudji, Senin (13/1).

Penandatanganan MoU ini membuka kemungkinan kerjasama segala bidang untuk keuntungan kedua belah pihak, termasuk kemungkinan interkoneksi Kalimantan Utara dengan Sabah.


Kerjasama SESB dan PLN merupakan salah satu langkah dalam menuju ke integrasi jaringan ASEAN. PLN dan SESB akan melakukan studi bersama untuk mewujudkan interkoneksi yang saling menguntungkan, terutama antara Kalimantan Utara dan Sabah.

"Dengan demikian, pembangunan pembangkit di Kalimantan Utara tidak harus dimulai dari pembangkit skala kecil karena menyesuaikan dengan kebutuhan domestik yang masih kecil, tapi bisa langsung ke skala besar sehingga lebih ekonomis dan lebih andal" kata Nur.

Nur menjelaskan sistem kelistrikan di Sabah mempunyai karakteristik beban puncak pada siang hari, sedangkan sistem PLN di Kalimantan Utara memiliki beban puncak pada malam hari. Kedua kondisi ini dapat disinergikan untuk keuntungan dua belah pihak melalui interkoneksi kedua sistem kelistrikan ini.

Kerjasama PLN dengan SESB juga akan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai di kedua belah pihak melalui pendidikan, pelatihan dan knowledge sharing sesuai keunggulan masing-masing.

PLN mempunyai pusat pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi dan dikelola dengan pendekatan corporate university, mulai pembangkit (fossil dan renewable energy), transmisi (termasuk pemeliharaan dalam keadaan bertegangan atau live line maintenance), sistem distribusi, dan sistem manajemen kelistrikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan