PLN gencarkan sosialisasi perubahan subsidi listrik periode triwulan II 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak April 2020 hingga Maret 2021 lalu, pemerintah telah memberikan insentif atau subsidi tarif listrik kepada golongan listrik rumah tangga dengan daya 450 VA dan diskon 50% bagi pelanggan daya listrik 900 VA.

Tohari Hadiat, EVP Tarif dan Subsidi PT. PLN (Persero) menyampaikan, pada April 2021 kebijakan pemerintah mengalami perubahan. Pada triwulan II-2021, bagi pelanggan 450 VA yang sebelumnya digratiskan harus membayar 50% dari tagihan rekeningnya, kemudian pelanggan 900 VA yang tadinya mendapat diskon 50% menjadi mendapat potongan 25%.

"Sejak April 2020 sampai April 2021 masih berjalan terus. Ini merupakan program stimulus bagi rumah tangga dan UMKM dengan total 30 juta pelanggan yang sudah terbayarkan sejak April-Desember 2020 dengan total anggaran Rp 13,2 triliun. Program ini terus berjalan di Januari-Maret 2021 dengan menyerap total anggaran sekitar Rp 4,1 triliun,” kata Tohari dalam Dialog Produktif KPCPEN secara virtual, Rabu (14/4).


Adapun untuk sosialisasi perubahan subsidi tersebut, PLN sudah melakukan sosialisasi kepada pelanggan rumah tangga dan UMKM dengan daya 450 VA dan 900 VA. Pemberitahuan diberikan kepada pelanggan melalui surat resmi yang diberikan oleh petugas pembaca meteran PLN di lapangan.

Baca Juga: Tarif listrik akan naik, ini simulasi tagihan listrik pelanggan 900-6.600 VA ke atas

"Kita langsung fokus sosialisasi ke pelanggan yang mendapatkan diskon ini jadi teman-teman di lapangan sambil baca meteran itu sambil bawa surat pemberitahuan. Suratnya sudah kami standarkan dari pusat intinya sosialisasi langsung ke pelanggan," imbuhnya.

Pada prinsipnya Tohari menegaskan, PLN akan siap menerima penugasan pemerintah, termasuk pemberian stimulus kepada masyarakat. Sejak April 2020 hingga saat ini pemberian stimulus ekonomi melalui pengurangan beban biaya listrik ini tepat sasaran dan tepat waktu.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyampaikan, dari kajian yang pernah dilakukan pihaknya, penurunan tarif listrik dan juga BBM akan meningkatkan daya beli masyarakat. Dimana daya beli masyarakat akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.

Fahmy menambahkan, untuk membangkitkan ekonomi di 2021, perlu program terintegrasi. Artinya subsidi listrik bukan menjadi satu-satunya jalan, tetapi merupakan bagian penting yang dapat menurunkan pengeluaran bagi masyarakat tidak mampu yang terdampak pandemi.

"Menurut proyeksi saya, program presiden Jokowi dalam menghadapi kondisi ekonomi pandemi ini telah cukup bagus. Program yang terintegrasi dengan baik ini akan membawa pertumbuhan ekonomi kita tidak minus lagi, paling tinggi pertumbuhan ekonomi kita sekitar 3-4% di tahun 2021 ini,” jelasnya.

Terkait sosialisasi perubahan subsidi listrik pada triwulan kedua ini, Fahmy menyarankan selain menyasar langsung pelanggan yang mendapat subsidi. PLN juga diminta melakukan komunikasi publik bauran dengan mengandalkan media sosial dan juga media massa.

"PLN harus melakukan komunikasi dengan baik. Ini perlu secara serius disosialisasikan, pemberian surat itu penting tapi saya rasa public communication mix itu juga perlu. Jadi bisa lewat media koran, sosmed, TV dan lainnya. Jadi perlu ada upaya lain juga komunikasi soal perubahan subsidi," jelasnya.

Selanjutnya: Bayar listrik bakal lebih mahal! Tarif listrik 900 VA diusulkan naik Rp 18.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi