PLN genjot pengguna pre-paid



JAKARTA. Perusahaan Listrik Negara (PLN) optimis pengguna layanan pra bayar (pre-paid) akan semakin banyak. Apalagi, sistem pembayaran pelanggan baru seluruhnya akan menggunakan pre-paid.

“Layanan ini memudahkan kami sekaligus efisien bagi konsumen,” terang Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko PLN, Murtaqi Syamsuddin, Selasa (8/8). Selain pelanggan baru, biasanya pengguna layanan pre-paid PLN ini adalah pelanggan kecil yang pemakaian listriknya di 900 VA atau 450 VA.

"Tiap tahun, pelanggan pre-paid bertambah antara 2,5 juta hingga 3 juta konsumen. Penambahan ini berasal dari pemasang listrik baru," jelas Murtaqi. Sebenarnya dengan adanya layanan pre paid ini, selain menguntungkan pengguna, PLN pun tengah berusaha mengurangi jumlah tunggakan serta menekan biaya pencatatan bila pembayaran tagihan masih dilakukan secara post-paid. "Pelanggan pre-paid ini jelas mengurangi tunggakan, karena mereka bayar dulu baru pakai listriknya," ungkap Murtaqi. Namun tetap saja, pengguna PLN yang memiliki watt besar cukup kerepotan dengan sistem ini. "Memang kalau untuk pengguna high end ini agak merepotkan. Makanya kami sedang coba kembangkan teknologi agar pembayaran dan pembelian daya dapat lebih mudah seperti menggunakan pesan singkat," ujarnya.


Saat ini total pelanggan PLN mencapai 48 juta, tapi baru sekitar 5 juta pelanggan yang menggunakan layanan pre-paid. Sementara sisanya masih menggunakan layanan post-paid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: