KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghadirkan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk kendaraan listrik roda dua dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022. Gelaran IIMS 2022 yang mengangkat tema 'Hybrid Automotive Experience' dinilai menjadi momen tepat bagi PT PLN (Persero) untuk memperkenalkan berbagai upaya perusahaan dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, konflik geopolitik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina telah berdampak terhadap sektor energi dan pangan dunia, termasuk Indonesia. Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) harus disikapi dengan mengakselerasi moda transportasi berbasis energi domestik, terutama listrik.
"Dalam APBN saat ini Indonesian Crude Price (ICP) dipatok pada harga US$ 63, sementara hari ini rata-ratanya US$ 96. Jadi ini adalah solusi teknologi untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap minyak," kata Airlangga dikutip dari keterangan resmi, Kamis (31/3).
Baca Juga: PLN Teken Perjanjian Kerjasama dan Jual Beli Listrik EBT Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN berkomitmen untuk terus menambah infrastruktur pendukung operasional Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Nasional roda dua. Perseroan membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan SPBKLU di lokasi-lokasi strategis untuk memudahkan para pengguna kendaraan listrik. "Kami mengajak berbagai pihak untuk sama-sama mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan berbisnis membangun SPBKLU bersama PLN," ucap Darmawan. Selain itu, PLN juga sudah membangun fitur Electric Vehicle pada aplikasi PLN Mobile guna memudahkan pengguna kendaraan listrik. Melalui fitur tersebut, pengguna kendaraan listrik tinggal klik icon swab baterai untuk mengetahui lokasi SPBKLU terdekat, jumlah baterai yang tersedia dan petunjuk arah menuju lokasi SPBKLU. "Per akhir Maret ini, total 176 SPBKLU telah terkoneksi dengan PLN Mobile," imbuh dia. Berdasarkan Roadmap Ekosistem SPBKLU dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, hingga akhir tahun ini pemerintah menargetkan 4.900 unit SPBKLU yang akan melayani sekitar 59.600 kendaraan roda dua. Angka ini akan terus meningkat, di 2025 menjadi 17.800 dan 68.800 pada 2030. Peta jalan tersebut juga menyebutkan bahwa PLN diasumsikan dapat menyediakan sekitar 35% dari total rencana yang dicanangkan. Penyediaannya dapat dilakukan secara mandiri ataupun berkolaborasi dengan partner potensial. Darmawan melanjutkan, PLN terus membuka kesempatan untuk pihak ketiga yang ingin membangun SPBKLU. Dalam kerja sama tersebut, calon mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPBKLU. "Sinergi PLN dengan pihak lain merupakan langkah penting dari inovasi yang dapat diperluas dan dikembangkan guna saling memperkuat value dan manfaat bagi penguatan ekosistem kendaraan bermotor listrik di Indonesia," imbuh Darmawan. Untuk saat ini sudah ada kerja sama antara PLN dengan Swap dan Volta untuk pengembangan SPBKLU. Jumlah ini akan terus berkembang mengingat masih ada proses kerjasama dalam tahap finalisasi.
Darmawan memastikan dukungan PLN dalam memasifkan kendaraan listrik juga disertai dengan penyediaan energi hijau dari pembangkit-pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, porsi pembangkit listrik berbasis EBT pada 2030 ditargetkan mencapai 29 gigawatt (GW). Untuk mencapai target tersebut, PLN bakal menambah pembangkit EBT baru hingga 20,9 GW.
Baca Juga: Sambut KTT G20, PLN Siapkan SPKLU Ultra Fast Charging di Bali Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat