JAKARTA. Perbankan Tanah Air akan menerima permintaan lindung nilai atau hedging valuta asing (valas) dari perusahaan pemain mata uang asing yang ingin memitigasi risiko fluktuasi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang belakangan ini terus bergejolak. Sarwono Sudarto, Direktur Keuangan Perusahaan Listrik Negara (PLN), menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan hedging valas untuk mitigasi risiko nilai tukar. Pasalnya, PLN merugi gara-gara tidak mengasuransikan valas. “Kami akan melakukan hedging valas sebesar 20% dari setiap kewajiban,” kata Sarwono, pekan lalu. Misalnya, PLN melakukan kewajiban valas sebesar US$ 600 juta per bulan. Adapun kewajiban valas itu untuk utang dan pembelian gas.
PLN incar bank untuk hedging valas
JAKARTA. Perbankan Tanah Air akan menerima permintaan lindung nilai atau hedging valuta asing (valas) dari perusahaan pemain mata uang asing yang ingin memitigasi risiko fluktuasi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang belakangan ini terus bergejolak. Sarwono Sudarto, Direktur Keuangan Perusahaan Listrik Negara (PLN), menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan hedging valas untuk mitigasi risiko nilai tukar. Pasalnya, PLN merugi gara-gara tidak mengasuransikan valas. “Kami akan melakukan hedging valas sebesar 20% dari setiap kewajiban,” kata Sarwono, pekan lalu. Misalnya, PLN melakukan kewajiban valas sebesar US$ 600 juta per bulan. Adapun kewajiban valas itu untuk utang dan pembelian gas.