PLN Indonesia Power Tambah Pasokan 10 MW ke Sistem Kelistrikan Maluku



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN Indonesia Power menambah pasokan 10 MW ke sistem kelistrikan Maluku pasca sinkronisasi listrik dari BMPP Nusantara 1.

Secara bertahap pasokan listrik akan meningkat hingga sebesar 60 MW. Masuknya pasokan listrik dari BMPP Nusantara 1 ke sistem kelistrikan Ambon ditandai dengan Ceremonial Synchronization BMPP Nusantara 1 ke Sistem Kelistrikan Ambon pada 29 Januari 2024.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN bukan hanya akan menyediakan listrik terbaik untuk Maluku, tetapi PLN berkomitmen untuk menjadi bagian integrasi mendorong kemajuan pembangunan di Maluku.


"Maluku potensinya luar biasa, baik alam maupun industri dan kekuatan masyarakatnya. Sehingga apa yang kita perjuangkan bagaimana Maluku bisa menikmati akses kelistrikan sebagai hak dasar untuk membangun wilayahnya. Ini bukan jangka pendek tetapi juga jangka panjang," kata Darmawan dalam siaran pers, Jumat (2/2). 

Baca Juga: Gap Funding Investasi PLN Rp 108,67 Triliun Sebabkan Proyek di RUPTL Belum Optimal

Darmawan menambahkan, untuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang. PLN Indonesia Power pun telah berinovasi untuk melistriki wilayah tersebut.

"PLN IP bisa menyelesaikan masalah persoalan teknis ini sehingga bisa tersambung sistem kelistrikan Ambon," tuturnya.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha mengatakan, BMPP Nusantara 1 merupakan Program Strategis Nasional (PSN) berupa pembangkit apung pertama di Indonesia yang merupakan karya anak bangsa. Hal ini merupakan solusi tepat untuk menyuplai daya di daerah yang mengalami krisis kelistrikan.

"Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sebagai salah satu program prioritas Pemerintah yang tertuang dalam PSN melalui IUPTL, kami berharap kedepannya PLN IP akan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menjawab kebutuhan ketenagalistrikan tidak hanya di bagian timur Indonesia tapi di seluruh NKRI," kata Edwin.

Menurut Edwin, saat ini BMPP Nusantara 1 sudah menyuplai daya ke sistem Ambon, secara bertahap dilakukan uji kehandalan pembangkit sehingga diharapkan sudah dapat beroperasi secara optimal di awal Maret 2024 sampai dengan beroperasi 60 MW. Listrik tersebut akan memenuhi kebutuhan di Provinsi Maluku yang terhubung interkoneksi Sistem 150 kV.

"Dengan berhasilnya BMPP Nusantara 1 di sistem Ambon, kami berharap dapat berkontribusi lebih banyak lagi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia dengan pembangunan pembangkit-pembangkit di Indonesia melalui penugasan dari PLN kepada PLN IP," tuturnya.

Edwin juga menyampaikan dengan bertambahnya pasokan listrik BMPP Nusantara 1 akan menjadi solusi pasokan listrik yang masih terbatas sehingga dapat meningkatkan geliat ekonomi wilayah Maluku khusunya Ambon, serta membantu mengatasi krisis listrik di Wilayah Ambon dan mendukung Program 35.000 MW.

Di saat yang sama Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin mengatakan BMPP Nusantara 1 merupakan teknologi yang tepat untuk sistem kelistrikan Ambon. Dengan kondisi geografis yang menantang dan potensi wilayah yang besar, Maluku tidak boleh terabaikan dalam hal kelistrikannya.

"Maluku punya potensi yang sangat luar biasa tetapi satu lagi kembali saya katakan energi listrik sangat kurang padahal secara teori kita sudah oversupply," kata Febry.

"Kita bersyukur bahwa hari ini dengan perjalanan yang panjang kurang lebih satu tahun kita sudah bisa mengoperasikan kembali dan sinkronisasi BMPP Nusantara 1 ke sistem kelistrikan pulau Ambon," sambungnya.

Sementara itu Kepala Dinas ESDM Provinsi Maluku Abdul Haris yang hadir mewakili Gubernur Maluku menuturkan BMPP Nusantara 1 merupakan pembangkit listrik terapung yang dipastikan dapat memperkuat keandalan listrik di Ambon, Maluku dan secara tidak langsung meningkatkan kemandirian energi di Indonesia bagian timur. 

"PLN sebagai pemegang kuasa ketenagalistrikan telah dianggap sebagai jantungnya Indonesia sehingga dituntut harus mampu menjadi pendorong ekonomi nasional," ujarnya.

Keberadaan BMPP Nusantara 1 menandakan bahwa PLN telah berkomitmen untuk menghadirkan listrik berkualitas yang mengedepankan kepuasan pelanggan, sehingga pemerataan energi listrik dapat dirasakan sampai ke pelosok negeri terutama bagi kita yang berada di indonesia bagian timur. 

Baca Juga: Begini Respon Pelaku Usaha Panas Bumi Soal Rencana Revisi Target Bauran EBT

"BMPP Nusantara 1 dipastikan akan semakin meningkatkan keandalan dan efisiensi sistem kelistrikan Ambon yang mana dengan melihat potensi pertumbuhan penduduk dan perekonomian setempat maka diperlukan suplai listrik yang memadai," ungkap dia.

Saat ini PT PLN IP terus bertransformasi di era revolusi industri 4.0 yang tengah berkembang. Salah satunya, sistem digitalisasi pembangkit milik PLN Indonesia Power yang disebut Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). REOC merupakan sistem digital yang terbukti andal dan efisien serta memiliki fungsi utama memantau lebih dari 13 GWh berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi unit dan lebih dari 50.000 parameter yang nantinya monitoring BMPP Nusantara 1 sehingga dapat dipantau secara realtime melalui REOC. 

Hal ini dinilai sejalan dan dapat diwujudkan sebagai inovasi digital yang dilakukan PLN IP sesuai Program Transformasi PLN, di mana digitalisasi telah menjadi salah satu fondasi yang penting dan terus dikembangkan oleh perseroan di tengah disrupsi teknologi yang dilakukan secara integral, komprehensif dan holistik. Pengerjaan pembangkit ini merupakan model dari sinergi BUMN yang pada tahap konstruksinya melibatkan PT PAL Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi