JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah bisa berjalan pada semester kedua tahun ini. Itu akan diawali dengan penandatanganan perjanjian Power Purchase Agreement (PPA) dengan investor terkait. Saat ini sudah ada tujuh investor yang ingin mendapatkan kontrak kerjasama tersebut. Ketujuh perusahaan itu, yakni Cina Shenhua Energy Company Limited, CNTIC-Consortium Guandong Yudean, CDF Suez-J Power Konsorsium, Korea Electric Power Company (KEPCO), Marubeni Corporation, Mitsubishi Corporation, dan Mitsui-Intemational Power Konsorsium. Ketujuh perusahaan itu akan mengikuti lelang untuk menentukan pemegang proyek ini.Direktur Perencanaan dan Strategi PLN, Nasri Sebayang bilang tengah menyiapkan lelang proyek itu. Persiapannya sudah memasuki tahap akhir. "Sekarang sedang finalisasi, sehingga di Maret ini ini, peserta sudah bisa memasukan dokumen-dokumennya untuk diperiksa," kata Nasri, Kamis (3/3).Proses pemeriksaan diperkirakan memakan waktu tiga bulan. Selanjutnya, PLN dan investor bisa menandatangani PPA. "Jadi sekitar awal semester II sudah bisa ditandatangani," jelasnya. Catatan saja, PLN akan melanjutkan pembangunan PLTU di Jawa Tengah setelah terbit Peraturan Presiden No.78/2010 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 260/PMK.011/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha. Proyek itu akan dibangun di Pemalang dengan kapasitas 2.000 mega watt (MW).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN ingin PLTU Jawa Tengah mulai dibangun pada semester II
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah bisa berjalan pada semester kedua tahun ini. Itu akan diawali dengan penandatanganan perjanjian Power Purchase Agreement (PPA) dengan investor terkait. Saat ini sudah ada tujuh investor yang ingin mendapatkan kontrak kerjasama tersebut. Ketujuh perusahaan itu, yakni Cina Shenhua Energy Company Limited, CNTIC-Consortium Guandong Yudean, CDF Suez-J Power Konsorsium, Korea Electric Power Company (KEPCO), Marubeni Corporation, Mitsubishi Corporation, dan Mitsui-Intemational Power Konsorsium. Ketujuh perusahaan itu akan mengikuti lelang untuk menentukan pemegang proyek ini.Direktur Perencanaan dan Strategi PLN, Nasri Sebayang bilang tengah menyiapkan lelang proyek itu. Persiapannya sudah memasuki tahap akhir. "Sekarang sedang finalisasi, sehingga di Maret ini ini, peserta sudah bisa memasukan dokumen-dokumennya untuk diperiksa," kata Nasri, Kamis (3/3).Proses pemeriksaan diperkirakan memakan waktu tiga bulan. Selanjutnya, PLN dan investor bisa menandatangani PPA. "Jadi sekitar awal semester II sudah bisa ditandatangani," jelasnya. Catatan saja, PLN akan melanjutkan pembangunan PLTU di Jawa Tengah setelah terbit Peraturan Presiden No.78/2010 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 260/PMK.011/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha. Proyek itu akan dibangun di Pemalang dengan kapasitas 2.000 mega watt (MW).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News