PLN : IPP punya waktu setahun untuk cari pendanaan sebelum kontraknya dibatalkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mengancam akan memutus kontrak Independent Power Producer (IPP) yang belum menunjukkan kemajuan di proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), tapi PLN tak akan memutus kontrak IPP secara terburu-buru.

Direktur Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Djoko R Abumanan mengatakan, sebelum memutus kontrak, PLN masih memberikan waktu setahun kepada IPP yang belum menyelesaikan proses pembiayaan (financial close). 

"Jadi sejak dia PPA itu dia dikasih kesempatan mencari pendanaan (financial close). Financial close mereka cari perizinan. Itu dia dikasih kesempatan. Setahun dia," jelas Djoko Selasa (24/4).


Menurutnya, dari 46 IPP yang belum masuk tahap financial close diberikan waktu yang berbeda, ada yang sampai Maret, Agustus bahkan November 2018. Waktu paling lama yang diberikan oleh PLN adalah sampai November 2018 mendatang seperti untuk proyek PLTA Poso, PLTM Bone Bolango, dan PLTBm Merauke.

Djoko mengungkapkan alasan PLN masih memberikan kesempatan kepada IPP yang belum nenyelesaikan financial close karena mayoritas IPP tersebut merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Kalau yang asing langsung diputus. Kalau UKM harus kami perhatikan. Dia sudah keluar duit, sudah beli tanah, jadi belumlah (diputus kontrak)," ungkap Djoko.

Jika hingga batas waktu yang diberikan PLN belum juga melakukan financial close, maka PLN akan memutus kontrak jika IPP tidak menunjukan usaha untuk mendapatkan pendanaan. Namun jika IPP tersebut masih ada usaha, namun tidak juga mendapatkan modal maka PLN akan mencarikan partner agar 70 proyek IPP bisa terealisasi.

Asal tahu saja, dari 70 proyek pembangkit listeik EBT yang ditandatangani tahun lalu sudah ada enam proyek telah memasuki tahap konstruksi dan 13 proyek sedang tahap penyelesaian financial closing. Sementara sebanyak 42 proyek lainnya masih dalam proses untuk financial closing.

Sementara itu, dari data PLN tercatat tiga proyek yang sudah COD adalah satu proyek PLTMH, satu proyek PLTBioenergi dan satu proyek PLTA. Ada juga 17 proyek yang sudah kontruksi yang terdiri dari 10 PLTMH, empat PLTBioenergi, dua PLTA, dan satu PLTP.

Ada juga empat proyek PLTS yang masuk tahap persiapan konstruksi. Sementara sisanya sebanyak 46 proyek masih dalam tahap persiapan financial close atau belum mendapatkan pendanaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi