KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bakal menjalin kerja sama penyediaan dan pengembangan biomassa untuk program cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan Perum Perhutani. Pada Jumat (16/7) ini, ketiganya melakukan penandatangan Heads of Agreement (HoA) secara virtual untuk kerja sama tersebut. Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, yang turut menyaksikan prosesi penandatanganan HoA secara virtual menuturkan, kerja sama antara PLN, PTPN III, dan Perum Perhutani merupakan sesuatu yang baik karena sejalan dengan upaya pengurangan emisi serta bisa meningkatkan kemandirian energi nasional. “Kita berharap dengan inisiatif-inisiatif seperti ini kita bisa semakin meningkatkan kemandirian energi di Indonesia, karena bahan-bahan ataupun sumber daripada energi yang dibutuhkan betul-betul energi yang asli dihasilkan di Indonesia, (sehingga) mengurangi kebutuhan kita untuk melakukan impor terhadap beberapa bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan energi,” ujar Pahala dalam sesi konferensi pers yang disiarkan virtual, Jumat (16/7).
PLN jalin kerja sama pengembangan biomassa dengan PTPN III dan Perhutani
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bakal menjalin kerja sama penyediaan dan pengembangan biomassa untuk program cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan Perum Perhutani. Pada Jumat (16/7) ini, ketiganya melakukan penandatangan Heads of Agreement (HoA) secara virtual untuk kerja sama tersebut. Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, yang turut menyaksikan prosesi penandatanganan HoA secara virtual menuturkan, kerja sama antara PLN, PTPN III, dan Perum Perhutani merupakan sesuatu yang baik karena sejalan dengan upaya pengurangan emisi serta bisa meningkatkan kemandirian energi nasional. “Kita berharap dengan inisiatif-inisiatif seperti ini kita bisa semakin meningkatkan kemandirian energi di Indonesia, karena bahan-bahan ataupun sumber daripada energi yang dibutuhkan betul-betul energi yang asli dihasilkan di Indonesia, (sehingga) mengurangi kebutuhan kita untuk melakukan impor terhadap beberapa bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan energi,” ujar Pahala dalam sesi konferensi pers yang disiarkan virtual, Jumat (16/7).