PLN Jambi janjikan bebas pemadaman di bulan puasa



JAMBI. Pihak PT PLN (persero) Area Jambi menyatakan bahwa pada bulan puasa Provinsi Jambi akan bebas dari pemadaman listrik bergilir.

Manager PLN Area Jambi Joni mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan pihak PLN di Sumatra Bagian Tengah yang meliputi Jambi, Sumatra Barat dan Riau.

"Kami sudah minta garansi ke pembangkit bahwa pada bulan puasa tidak ada pemadaman. Dan mereka telah memberikan garansi," katanya di Jambi, Kamis (26/5).


Joni mengatakan selama ini terjadi pemadaman bergilir lantaran ada pengerjaan pemeliharaan, gangguan teknis, serta defisit daya.

Untuk pengerjaan pemeliharaan, lanjutnya sudah diatur jadwalnya pada Sabtu dan Minggu sehingga pemadaman hanya terjadi di hari Sabtu dan Minggu.

Sementara untuk gangguan juga akan diminimalisir.

"Setiap hari ada regu yang memapas pohon dan melakukan pemeliharaan preventif. Tiga bulan ini kami turunkan gangguan hingga 15%," katanya.

Namun yang menjadi persoalan pemadaman bergilir dengan jangka waktu yang lama adalah defisit daya yang tidak hanya terjadi di Jambi, namun juga di Sumbar dan Riau.

"Ini diluar kontrol area sebenarnya," katanya.

Di Jambi total daya yang dimiliki dari keseluruhan pembangkit adalah 190 Megawatt sementara beban puncak di Jambi adalah 280 MegaWatt.

"Dengan kondisi tersebut Jambi masih butuh daya sebanyak 90 Megawatt. Sebenarnya bisa diatasi dengan PLTG yang ada di Sungai Gelam, Muarojambi, namun saat ini cadangan gas sudah menipis sehingga produksi hanya 5-6 Megawatt saja," katanya menjelaskan.

Selain defisit di Jambi, di Sumatra bagian tengah juga terjadi defisit sebanyak 180 Megawatt yang disebabkan adanya gangguan dua pembangkit besar di Sumatra Barat yakni di Ombilin dan Teluk Sirih.

"Sebab itu Jambi mendapat jatah pemadaman 22 persen lebih dari 180 Megawatt tersebut. Akhir bulan ini, kita harapkan sudah selesai defisit daya ini," katanya.

Joni menambahkan jika Jambi mengalami defisit maka bisa dibantu dengan suplai listrik dari daerah lain, hanya saja suplai tersebut tidak bisa dialirkan secara maksimal karena tergantung dengan daya yang dimiliki oleh transmisi.

"Ini tergantung dengan berapa kapasitas kawat penghantar. Berapa megawatt yang bisa disuplai. Tapi yang jelas bulan Puasa kita upayakan tidak ada pemadaman," katanya menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia