PLN juga akan gandeng Pertamina bangun FSRU



KONTAN.CO.ID - Penggunaan gas yang akan terus meningkat seiring makin banyaknya jumlah pembangkit listrik tenaga gas membuat PT PLN (Persero) bersiap untuk membangun sejumlah infrastruktur gas untuk pembangkit listrik. Beberapa infrastruktur yang akan dibangun PLN adalah Floating Storage Regasification Unit (FSRU), terminal gas hingga storage LNG.

Namun PLN tidak akan membangunnya sendiri. Direktur Pengadaan Strategis 2, Supangkat Iwan Santoso mengatakan PLN akan melakukan tender untuk proyek-proyek FSRU.

Selain itu, PLN juga akan melakukan kerjasama dengan BUMN yang bergerak di sektor migas seperti PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).


"Ada tender, ada kerjasama. Kami akan kerjasama dengan Pertamina dan PGN, sinergi BUMN," ujar Iwan ke Kontan.co.id pada Senin (25/9).

Namun proyek FSRU mana saja yang akan dibangun dengan skema kerjasama PLN, Pertamina, dan PGN masih belum bisa dipastikan oleh Iwan. Pasalnya sejumlah proyek infrastruktur tersebut masih dibahas oleh internal PLN.

Di sisi lain, proses tender untuk pembangunan tiga FSRU yaitu FSRU Gorontalo, FSRU Belawan, dan FSRU Indonesia Tengah masih terus berjalan. Sejauh ini proyej FSRU Gorontalo sudah masuk dalam tahap penawaran.

Proyek FSRU Gorontalo pun sudah mendapatkan empat penawaran dari perusahaan asing. "Kami belum berani bicara namanya. Baru ada empat," ungkap Iwan.

Selain FSRU Gorontalo, ada juga proyek FSRU Indonesia tengah yang sudah memulai proses tender. Saat ini sudah memasuki proses penawaran.

PLN juga akan segera melakukan proses tender untuk FSRU Belawan. Bedanya, tender untuk FSRU Belawan akan dilakukan  terintegrasi dengan pembangkit listrik.

Secara keseluruhan Iwan bilang PLN masih terus menghitung jumlah pasti dari FSRU yang akan dibangun. Sebelumnya Iwan mengungkapkan ada sekitar 50 FSRU yang kemungkinan akan dibangun untuk pembangkit listrik.

Jumlah tersebut bisa berubah tergantung pada jumlah pembangkit listrik yang membutuhkan FSRU.

"Kami lagi bongkar lagi. Pembangkit ratusan lokasinya, kami kelompokan. Sama ada pembangkit yang distudi lagi kalau terlalu kecil. Misalnya suplai chain biaya angkut regasnya lebih mahal dari BBM, ini sedang distudi. Jadi belum bisa hitung pastinya berapa,"kata Iwan.

Untuk itu, PLN juga belum bisa menghitumg jumlah total investasi untuk pembangunan proyek FSRU. Sejauh ini Iwan hanya bisa memperkirakan pembangunan FSRU skala besar dibutuhkan dana sekitar US$ 210 juta. Sementara untuk membangun FSRU mini dibutuhkan dana sekitar US$ 50 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia