JAKARTA. Hingga 2011, PT PLN (Persero) membutuhkan dana sebesar US$ 1 miliar untuk membangun pembangkit dan transmisi. Guna menutup kebutuhan dana tersebut, perusahaan setrum negara ini tengah mengkaji kemungkinan penerbitan surat utang berdenominasi mata uang asing alias obligasi global. Namun, manajemen PLN masih belum bisa membeberkan secara detail tentang rencananya itu. "Masih kami review, apakah akan menerbitkannya tahun ini atau tahun depan," kata Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo, Senin (16/8). Menurut Dewo, pihaknya masih memeriksa besar kebutuhan dollar Amerika Serikat (AS) dan rupiahnya. Bila ternyata kebutuhan rupiah lebih banyak ketimbang dollar AS, maka PLN akan menerbitkan obligasi global pada tahun ini. Namun bila ternyata kebutuhan dollar AS meningkat, PLN akan duduk lagi dengan para bankir untuk membahas masalah ini.
PLN kaji rencana penerbitan obligasi
JAKARTA. Hingga 2011, PT PLN (Persero) membutuhkan dana sebesar US$ 1 miliar untuk membangun pembangkit dan transmisi. Guna menutup kebutuhan dana tersebut, perusahaan setrum negara ini tengah mengkaji kemungkinan penerbitan surat utang berdenominasi mata uang asing alias obligasi global. Namun, manajemen PLN masih belum bisa membeberkan secara detail tentang rencananya itu. "Masih kami review, apakah akan menerbitkannya tahun ini atau tahun depan," kata Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo, Senin (16/8). Menurut Dewo, pihaknya masih memeriksa besar kebutuhan dollar Amerika Serikat (AS) dan rupiahnya. Bila ternyata kebutuhan rupiah lebih banyak ketimbang dollar AS, maka PLN akan menerbitkan obligasi global pada tahun ini. Namun bila ternyata kebutuhan dollar AS meningkat, PLN akan duduk lagi dengan para bankir untuk membahas masalah ini.