KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) mengaku kaget dengan respons masyarakat soal tagihan listrik yang dinilai membengkak. PLN menggunakan sistem penghitungan rata-rata tiga bulan terakhir untuk tagihan rekening listrik. Jelas saja, Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo mengklaim skema ini membuat ada sisa konsumsi listrik yang belum ditagih menimbulkan lonjakan tagihan di kalangan masyarakat. Dia menyatakan, pihaknya bakal menghindari penggunaan skema hitung rata-rata konsumsi tiga bulan terakhir. Baca Juga: Kisruh tagihan PLN, Ombudsman: Hitungan tagihan listrik ilmu pasti, bukan ilmu budaya
PLN kapok pakai sistem rata-rata tiga bulan untuk catat meter pelanggan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) mengaku kaget dengan respons masyarakat soal tagihan listrik yang dinilai membengkak. PLN menggunakan sistem penghitungan rata-rata tiga bulan terakhir untuk tagihan rekening listrik. Jelas saja, Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo mengklaim skema ini membuat ada sisa konsumsi listrik yang belum ditagih menimbulkan lonjakan tagihan di kalangan masyarakat. Dia menyatakan, pihaknya bakal menghindari penggunaan skema hitung rata-rata konsumsi tiga bulan terakhir. Baca Juga: Kisruh tagihan PLN, Ombudsman: Hitungan tagihan listrik ilmu pasti, bukan ilmu budaya