JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) regional Maluku dan Papua diberi jatah membangun 1.000 Megawatt (MW) dalam megaproyek 35.000 MW. Dari 18 proyek pembangkit, 13 di antaranya merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Maka dari itu, di tahun 2018, PLN membutuhkan gas sebanyak 180 Milion Metric Standard Cubic Feet per Day (mmsfd). Dengan rinciannya, 20 mmscfd untuk kapasitas 100 MW. Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua, Haryanto WS mengatakan, kebutuhan gas dalam pembangunan PLTG diproyeksikan mencapai 180 mmscfd. Yang rencananya akan di suplai dari kilang gas tangguh milik BP Indonesia.
PLN kebut pembangkit gas di Papua dan Maluku
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) regional Maluku dan Papua diberi jatah membangun 1.000 Megawatt (MW) dalam megaproyek 35.000 MW. Dari 18 proyek pembangkit, 13 di antaranya merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Maka dari itu, di tahun 2018, PLN membutuhkan gas sebanyak 180 Milion Metric Standard Cubic Feet per Day (mmsfd). Dengan rinciannya, 20 mmscfd untuk kapasitas 100 MW. Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua, Haryanto WS mengatakan, kebutuhan gas dalam pembangunan PLTG diproyeksikan mencapai 180 mmscfd. Yang rencananya akan di suplai dari kilang gas tangguh milik BP Indonesia.