KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk 61 fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Sulawesi yang mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA) atau sekitar 6.106 megawatt (MW). Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda mengatakan, perusahaan tambang berbondong-bondong membangun smelter seiring adanya larangan ekspor mineral mentah dalam Undang-undang (UU) Minerba. Hal ini juga terjadi di Sulawesi yang kaya dengan sumber daya nikel. “Dari 61 smelter di Sulawesi, PLN telah mengalirkan listrik bagi 5 (lima) smelter dengan daya tersambung 88 MVA dan melalui Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), PLN juga akan mengalirkan bagi 6 (enam) smelter lainnya dengan daya 738 MVA," ungkap Huda sebagaimana dikutip dari siaran pers.
PLN: Kebutuhan listrik untuk smelter di Sulawesi mencapai 7.184 MVA
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk 61 fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Sulawesi yang mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA) atau sekitar 6.106 megawatt (MW). Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda mengatakan, perusahaan tambang berbondong-bondong membangun smelter seiring adanya larangan ekspor mineral mentah dalam Undang-undang (UU) Minerba. Hal ini juga terjadi di Sulawesi yang kaya dengan sumber daya nikel. “Dari 61 smelter di Sulawesi, PLN telah mengalirkan listrik bagi 5 (lima) smelter dengan daya tersambung 88 MVA dan melalui Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), PLN juga akan mengalirkan bagi 6 (enam) smelter lainnya dengan daya 738 MVA," ungkap Huda sebagaimana dikutip dari siaran pers.