JAKARTA. PT PLN (Persero) berkomitmen memasok listrik sebesar 70 megawatt (MW) untuk kebutuhan listrik pada tempat smelter (pengolahan nikel) milik PT Bosowa Metal Industri (BMI) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman antara PLN dengan PT BMI yang diteken Nur Pamudji, Direktur Utama PLN dengan Munafri Arifuddin, Direktur PT BMI serta Erwin Aksa selaku Presiden Direktur Bosowa Group di kantor PLN Pusat, Kamis (22/3). Berdasarkan siaran pers yang diterima KONTAN hari ini, Kamis (23/2), BMI akan menjadi pelanggan premium PLN. Oleh karena itu, pengerjaan konstruksi dan penyambungan listrik untuk PT BMI akan mendapat skala prioritas. "Prinsipnya, PLN memiliki kesanggupan dan siap memasok listrik untuk smelter nikel terbesar pertama di wilayah Indonesia Timur itu.” Ujar Murtaqi Syamsudin, Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko PLN. Sebelum memasuki tahap konstruksi, PLN terlebih dahulu melakukan kajian menyeluruh terkait pemakaian listrik pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Pihak PLN dan BMI akan melakukan pembicaraan business to business guna menentukan tarif khusus dalam transaksi jual beli listrik. PLN berencana memasok listrik sebesar 70 MW itu saat pabrik siap beroperasi tahun 2014 mendatang. Dalam hitungan PLN, listrik di Sulawesi Selatan akan mendapat tambahan sebesar 500 MW dari pembangkit baru, yaitu PLTU Barru, PLTU Poso, PLTU Jeneponto dan PLTU Sengkang.
PLN komitmen salurkan listrik 70 MW untuk Bosowa
JAKARTA. PT PLN (Persero) berkomitmen memasok listrik sebesar 70 megawatt (MW) untuk kebutuhan listrik pada tempat smelter (pengolahan nikel) milik PT Bosowa Metal Industri (BMI) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman antara PLN dengan PT BMI yang diteken Nur Pamudji, Direktur Utama PLN dengan Munafri Arifuddin, Direktur PT BMI serta Erwin Aksa selaku Presiden Direktur Bosowa Group di kantor PLN Pusat, Kamis (22/3). Berdasarkan siaran pers yang diterima KONTAN hari ini, Kamis (23/2), BMI akan menjadi pelanggan premium PLN. Oleh karena itu, pengerjaan konstruksi dan penyambungan listrik untuk PT BMI akan mendapat skala prioritas. "Prinsipnya, PLN memiliki kesanggupan dan siap memasok listrik untuk smelter nikel terbesar pertama di wilayah Indonesia Timur itu.” Ujar Murtaqi Syamsudin, Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko PLN. Sebelum memasuki tahap konstruksi, PLN terlebih dahulu melakukan kajian menyeluruh terkait pemakaian listrik pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Pihak PLN dan BMI akan melakukan pembicaraan business to business guna menentukan tarif khusus dalam transaksi jual beli listrik. PLN berencana memasok listrik sebesar 70 MW itu saat pabrik siap beroperasi tahun 2014 mendatang. Dalam hitungan PLN, listrik di Sulawesi Selatan akan mendapat tambahan sebesar 500 MW dari pembangkit baru, yaitu PLTU Barru, PLTU Poso, PLTU Jeneponto dan PLTU Sengkang.