KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun ini akan meneruskan proyek listrik desa di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada sekitar 1.200 desa yang harus dialirkan listrik oleh PLN sejak awal 2017 lalu.

Christiyono General Manager Wilayah NTT mengungkapkan, sejak tahun 2017 dari 1.200 desa ada sekitar 188 desa yang sudah mendapatkan aliran listrik. Sementara untuk 400 desa sudah dalam tahap pengerjaan. "Sisanya tahun ini akan kami kontrakan ke vendor tahun ini," ungkap dia, Rabu (28/3).

Dia mengatakan anggaran untuk melistriki desa totalnya sekitar Rp 2,5 triliun. Dalam RUPTL 2018-2027 prioritas pembangunan PLN memang ditujukan untuk daerah terluar, tertinggal, dan terdepan.

Christiyono bilang, tantangan membangun kelistrikan di desa terutama di NTT memang cukup berat. Hal ini karena infrastruktur di desa NTT memang terbatas. Bahkan akses untuk membawa tiang listrik sampai ke titik transmisi sangat sulit.

Untuk itu memang pihaknya memerlukan dukungan berbagai pihak untuk bisa mempercepat proyek kelistrikan desa.

Christiyono menambahkan, selain akses yang sulit, jarak antara rumah di desa juga menjadi masalah. Apalagi jarak antar desa yang akan dilistriki. "PLN kalau bangun jaringan sampai ke rumah untuk di Jawa satu rumah hanya Rp 1,3 juta. Kalau di NTT itu satu rumah cost-nya Rp 40 juta," ungkap dia.

Meski cost per rumah di NTT mahal, PLN sejak berdiri sudah menerapkan satu harga. "Harga listrik di Sudirman dengan di NTT sama," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia