PLN: Lebih dari 63.000 UMKM dan IKM manfaatkan program diskon tambah daya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menyebutkan Program Diskon Tambah Daya Super Merdeka terus memperoleh antusiasme para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM).

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi mencatat, hingga 27 Desember, lebih dari 63.000 UMKM dan IKM telah  mendaftar untuk  memanfaatkan program ini. Agung menyampaikan, meskipun telah diperpanjang dua kali, program ini terus mendapatkan sambutan baik dari pelanggan.

"Antusiasme pelanggan sangat besar, lebih dari 63.000 pelanggan telah memanfaatkan program PLN ini. Artinya pelanggan menyambut positif dan bisa merasakan langsung manfaat dari penambahan daya ini," ujar Agung dalam siaran pers, Minggu (27/12).


Melalui program Super Merdeka ini, PLN memberikan keringanan bagi pelanggan golongan tarif Bisnis dan Industri tegangan rendah mulai dari daya 450 Volt Ampere (VA) sampai dengan daya 13.200 VA dengan pilihan daya akhir sampai dengan daya 16.500 VA.

Baca Juga: SPKLU tersedia, PLN menggelar uji coba mobil listrik rute Jakarta-Bali

“Dengan keringanan biaya tambah daya yang super ekonomis ini kami berharap dapat membantu meningkatkan produktivitas UMKM dan IKM di tengah pandemi,” tambah Agung.

Dirinya menambahkan, adanya diskon diharapkan dapat meringankan bagi pelaku UMKM, apalagi di tengah pandemi seperti ini. Di tengah pandemi Covid-19, UMKM/IKM adalah tulang punggung kegiatan ekonomi. Program Super Merdeka merupakan wujud kepekaan PLN kepada pelanggan UMKM/IKM yang membutuhkan listrik untuk kegiatan bisnisnya.

Promo tambah daya UMKM/IKM dibuka sejak 4 September lalu dan akan ditutup pada 31 Desember 2020. Bagi pelanggan yang ingin menikmati promo Super Merdeka untuk UMKM/IKM dapat menghubungi PLN melalui Contact Center PLN 123, yang dapat diakses melalui ponsel (kode area+123), telepon 123, media sosial PLN, website www.pln.co.id, aplikasi PLN Mobile, dan Kantor Unit Layanan Pelanggan PLN terdekat.

Baca Juga: BKPM meminta PLN mengantisipasi lonjakan permintaan listrik dari industri di Sulawesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati