JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan dua opsi kepada PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) dalam penyelesaikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah. Opsi pertama pembangunan akan tetap dilakukan di Batang dan pembebasan tanahnya diambil alih PLN, atau pindah lokasi ke daerah lain yang tanahnya sudah siap. Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari perusahaan konsorsium pengembang PLTU Jawa Tengah, PT Bhimasena Power Indonesia. PLN menyerahkan penentuan lokasi pengembangan PLTU berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) tersebut ke Bhimasena Power Indonesia. "Dalam kontrak, penyediaan tempat dan tanah disediakan oleh BPI. Terpulang oleh BPI dia memilih opsi satu atau dua. Kalau dia pilih nomer dua maka PLN akan menyetujui tempat yang mereka pilih. Saya sampai hari ini masih memberi kesempatan, mungkin tanggal 6 saya akan tanyakan lagi," katanya, Kamis (4/9)
PLN memberi dua opsi penyelesaian PLTU Batang
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan dua opsi kepada PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) dalam penyelesaikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah. Opsi pertama pembangunan akan tetap dilakukan di Batang dan pembebasan tanahnya diambil alih PLN, atau pindah lokasi ke daerah lain yang tanahnya sudah siap. Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari perusahaan konsorsium pengembang PLTU Jawa Tengah, PT Bhimasena Power Indonesia. PLN menyerahkan penentuan lokasi pengembangan PLTU berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) tersebut ke Bhimasena Power Indonesia. "Dalam kontrak, penyediaan tempat dan tanah disediakan oleh BPI. Terpulang oleh BPI dia memilih opsi satu atau dua. Kalau dia pilih nomer dua maka PLN akan menyetujui tempat yang mereka pilih. Saya sampai hari ini masih memberi kesempatan, mungkin tanggal 6 saya akan tanyakan lagi," katanya, Kamis (4/9)