JAKARTA. PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) meminta penerapan insentif harga biodiesel. PLN minta insentif harga karena khawatir harga biodiesel akan naik di kemudian hari sehingga lebih mahal dibandingkan dengan solar. Permintaan itu diungkapkan Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam Sidang Anggota ke-11 Dewan Energi Nasional (DEN) di Kantor Kementerian Pertanian, Jumat (8/11). Menurutnya PLN siap menampung produk biofuel termasuk biodiesel untuk bahan bakar pembangkit listrik. "Harganya sesuai kesepakatan," katanya. Nur Pamudji bilang, saat ini selain memakai bahan bakar batubara, PLN juga memakai bahan bakar minyak (BBM) solar dengan campuran biodiesel berbahan baku minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Agar bisa tetap menyerap biodiesel tersebut, PLN membutuhkan insentif dari pemerintah, jika kemudian ada kenaikan harga CPO di pasar internasional.
PLN meminta insentif harga biodiesel
JAKARTA. PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) meminta penerapan insentif harga biodiesel. PLN minta insentif harga karena khawatir harga biodiesel akan naik di kemudian hari sehingga lebih mahal dibandingkan dengan solar. Permintaan itu diungkapkan Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam Sidang Anggota ke-11 Dewan Energi Nasional (DEN) di Kantor Kementerian Pertanian, Jumat (8/11). Menurutnya PLN siap menampung produk biofuel termasuk biodiesel untuk bahan bakar pembangkit listrik. "Harganya sesuai kesepakatan," katanya. Nur Pamudji bilang, saat ini selain memakai bahan bakar batubara, PLN juga memakai bahan bakar minyak (BBM) solar dengan campuran biodiesel berbahan baku minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Agar bisa tetap menyerap biodiesel tersebut, PLN membutuhkan insentif dari pemerintah, jika kemudian ada kenaikan harga CPO di pasar internasional.