JAKARTA. Tidak hanya PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang sedang melakukan negosiasi harga liquefied natural gas (LNG) dari lapangan Tangguh, Papua. PT PLN (persero) juga sedang menawar harga beli gas dari blok yang dikelola PT BP Indonesia tersebut. Ini terkait dengan rencana perusahaan setrum pelat merah itu untuk menambah pasokan listrik Papua dengan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di sana. Kepala Divisi Energi Primer PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, PLN dan BP Indonesia sudah sepakat dengan besaran volume yang akan dibeli perusahaan setrum negara. BP akan memasok gas secara bertahap mulai dari 2 juta kaki kubik per hari (mmscfd) sampai 10 mmscfd. PLN akan menggunakan gas tersebut untuk bahan bakar di PLTG Bintuni, Papua, yang akan dibangun pada tahun depan dengan kapasitas sekitar 8 megawatt (MW).
PLN menego harga beli gas Tangguh
JAKARTA. Tidak hanya PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang sedang melakukan negosiasi harga liquefied natural gas (LNG) dari lapangan Tangguh, Papua. PT PLN (persero) juga sedang menawar harga beli gas dari blok yang dikelola PT BP Indonesia tersebut. Ini terkait dengan rencana perusahaan setrum pelat merah itu untuk menambah pasokan listrik Papua dengan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di sana. Kepala Divisi Energi Primer PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, PLN dan BP Indonesia sudah sepakat dengan besaran volume yang akan dibeli perusahaan setrum negara. BP akan memasok gas secara bertahap mulai dari 2 juta kaki kubik per hari (mmscfd) sampai 10 mmscfd. PLN akan menggunakan gas tersebut untuk bahan bakar di PLTG Bintuni, Papua, yang akan dibangun pada tahun depan dengan kapasitas sekitar 8 megawatt (MW).