JAKARTA. Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10 sangat strategis karena dapat menambah pasokan listrik sistem Jawa-Bali dan membantu mengatasi kemungkinan terjadinya krisis listrik di Jawa-Bali. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga sudah menerima surat dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) soal pembebasan untuk menentukan kalori batubara proyek PLTU Sumsel 9 berkapasitas 2X600 megawatt dan PLTU Sumsel 10 berkapasitas 600 megawatt dengan investasi sekitar US$ 3 miliar tersebut. Sebagai tindak lanjut surat itu, Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan akan mengusulkan dokumen kontrak baru ke pemerintahan mendatang. "Tendernya tetap kita lanjutkan, kan sudah ada surat dari Menteri ESDM bahwa batasan kalori tidak ada. Saya akan mengusulkan dokumen kontrak dengan aturan yang baru dari pemerintah baru," katanya di Jakarta, Kamis (4/9).
PLN minta kontrak baru batubara PLTU mulut tambang
JAKARTA. Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10 sangat strategis karena dapat menambah pasokan listrik sistem Jawa-Bali dan membantu mengatasi kemungkinan terjadinya krisis listrik di Jawa-Bali. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga sudah menerima surat dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) soal pembebasan untuk menentukan kalori batubara proyek PLTU Sumsel 9 berkapasitas 2X600 megawatt dan PLTU Sumsel 10 berkapasitas 600 megawatt dengan investasi sekitar US$ 3 miliar tersebut. Sebagai tindak lanjut surat itu, Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan akan mengusulkan dokumen kontrak baru ke pemerintahan mendatang. "Tendernya tetap kita lanjutkan, kan sudah ada surat dari Menteri ESDM bahwa batasan kalori tidak ada. Saya akan mengusulkan dokumen kontrak dengan aturan yang baru dari pemerintah baru," katanya di Jakarta, Kamis (4/9).