JAKARTA. PT PLN (Persero) meminta kepada para pelanggan untuk melakukan langkah-langkah penghematan listrik karena konsumsi listrik masyarakat dalam beberapa bulan terakhir naik mencapai 12%. Menurut Manager Komunikasi PLN, Bambang Dwiyanto, kenaikan konsumsi itu bukan semata-mata disebabkan oleh pertambahan pelanggan anyar, tetapi juga karena konsumsi pelanggan yang telah eksis meningkat. "Kenaikan konsumsi itu memang benar karena konsumsinya memang naik dan juga jumlah pelanggannya naik. Untuk itu, kami minta kepada pelanggan supaya untuk melakukan hemat energi," kata Bambang kepada KONTAN, Kamis (3/6). Kenaikan konsumsi listrik ini, kata Bambang terlihat dari neraca daya milik PLN. Biasanya, untuk beban puncak PLN di wilayah Jawa Bali hanya sebesar 16.900 MW. Namun, pada hari Kamis, 03 Juni 2010, beban puncak PLN Jawa Bali mencapai 17.800 MW. Sedangkan untuk beban puncak Jawa Bali tertinggi terjadi pada tanggal 31 Mei 2010 yang mencapai 17.896 MW. Apalagi dengan adanya musim perhelatan piala dunia, dipastikan konsumsi listrik di wilayah Jawa-Bali akan naik sebesar 5,8% selama satu bulan. Naiknya konsumsi listrik ini juga dipengaruhi faktor psikologis masyarakat. Pasalnya, masyarakat sudah merasa cukup aman dengan kondisi pasokan listrik; dus, masyarakat mengerek konsumsi listriknya. Padahal,cadangan listrik PLN terbatas sehingga ketika terjadi lonjakan yang cukup drastis, PLN akan sulit mengimbangi kenaikan tersebut."Saat ini, suplai memang cukup tetapi kecukupan suplai tergantung dengan cadangan dan cadangan PLN saat ini cukup terbatas," pungkas Bambang. Berdasarkan data pelanggan PLN bulan Februari, jumlah pelanggan PLN se-Indonesia mencapai 39,5 juta. Sekitar 80%nya atau sekitar 29,5 juta merupakan pelanggan listrik PLN yang ada di Jawa, Madura dan Bali. jumlah total pelanggan PLN hingga 2009, sebanyak 39,12 juta pelanggan. Sedangkan pelanggan pada 2008 sebanyak 38,62 juta pelanggan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN Minta Pelanggan Hemat Listrik
JAKARTA. PT PLN (Persero) meminta kepada para pelanggan untuk melakukan langkah-langkah penghematan listrik karena konsumsi listrik masyarakat dalam beberapa bulan terakhir naik mencapai 12%. Menurut Manager Komunikasi PLN, Bambang Dwiyanto, kenaikan konsumsi itu bukan semata-mata disebabkan oleh pertambahan pelanggan anyar, tetapi juga karena konsumsi pelanggan yang telah eksis meningkat. "Kenaikan konsumsi itu memang benar karena konsumsinya memang naik dan juga jumlah pelanggannya naik. Untuk itu, kami minta kepada pelanggan supaya untuk melakukan hemat energi," kata Bambang kepada KONTAN, Kamis (3/6). Kenaikan konsumsi listrik ini, kata Bambang terlihat dari neraca daya milik PLN. Biasanya, untuk beban puncak PLN di wilayah Jawa Bali hanya sebesar 16.900 MW. Namun, pada hari Kamis, 03 Juni 2010, beban puncak PLN Jawa Bali mencapai 17.800 MW. Sedangkan untuk beban puncak Jawa Bali tertinggi terjadi pada tanggal 31 Mei 2010 yang mencapai 17.896 MW. Apalagi dengan adanya musim perhelatan piala dunia, dipastikan konsumsi listrik di wilayah Jawa-Bali akan naik sebesar 5,8% selama satu bulan. Naiknya konsumsi listrik ini juga dipengaruhi faktor psikologis masyarakat. Pasalnya, masyarakat sudah merasa cukup aman dengan kondisi pasokan listrik; dus, masyarakat mengerek konsumsi listriknya. Padahal,cadangan listrik PLN terbatas sehingga ketika terjadi lonjakan yang cukup drastis, PLN akan sulit mengimbangi kenaikan tersebut."Saat ini, suplai memang cukup tetapi kecukupan suplai tergantung dengan cadangan dan cadangan PLN saat ini cukup terbatas," pungkas Bambang. Berdasarkan data pelanggan PLN bulan Februari, jumlah pelanggan PLN se-Indonesia mencapai 39,5 juta. Sekitar 80%nya atau sekitar 29,5 juta merupakan pelanggan listrik PLN yang ada di Jawa, Madura dan Bali. jumlah total pelanggan PLN hingga 2009, sebanyak 39,12 juta pelanggan. Sedangkan pelanggan pada 2008 sebanyak 38,62 juta pelanggan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News