KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subsidi energi tahun depan naga-naganya akan membengkak. Ini lantaran ada fakta baru bertambahnya jumlah pelanggan 900 Volt Ampere (VA) yang harus kembali masuk sebagai pelanggan bersubsidi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hasil verifikasi PLN dengan menggunakan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskian (TNP2K) menyebutkan, dari 18 juta keluarga pengguna daya listrik 900 VA yang mengalami kenaikan tarif listrik sejak Januari-Juni 2017, ada 2,4 juta pelanggan yang harus kembali menerima subsidi. Mereka tak mampu membayar kenaikan tarif listrik dan berhak dapat subsidi. "Mereka kategori miskin dan perlu mendapat subsidi," ujar Sofyan Basir, Direktur Utama PLN kepada KONTAN di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (20/10). Itulah sebabnya, PLN meminta tambahan subsidi kepada Kementerian Keuangan (Kemkeu) sebagai bendahara negara. Pasalnya, 2,4 juta pelanggan PLN ini belum masuk dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
PLN minta subsidi listrik ditambah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subsidi energi tahun depan naga-naganya akan membengkak. Ini lantaran ada fakta baru bertambahnya jumlah pelanggan 900 Volt Ampere (VA) yang harus kembali masuk sebagai pelanggan bersubsidi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hasil verifikasi PLN dengan menggunakan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskian (TNP2K) menyebutkan, dari 18 juta keluarga pengguna daya listrik 900 VA yang mengalami kenaikan tarif listrik sejak Januari-Juni 2017, ada 2,4 juta pelanggan yang harus kembali menerima subsidi. Mereka tak mampu membayar kenaikan tarif listrik dan berhak dapat subsidi. "Mereka kategori miskin dan perlu mendapat subsidi," ujar Sofyan Basir, Direktur Utama PLN kepada KONTAN di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (20/10). Itulah sebabnya, PLN meminta tambahan subsidi kepada Kementerian Keuangan (Kemkeu) sebagai bendahara negara. Pasalnya, 2,4 juta pelanggan PLN ini belum masuk dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.