JAKARTA. Tidak kunjung digarapnya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati A oleh PT Bakrie Power membuat PT PLN (Persero) gerah. Perseroan meminta Bakrie Power untuk segera menyelesaikan persyaratan teknis yang selama ini diminta oleh PLN. Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono bilang sejak Bakrie Power menyatakan akan mengalihkan pembangunan PLTU berkapasitas 2 x 660 megawatt (MW) ke Cirebon pada 2007 lalu, belum ada kemajuan yang berarti dari proyek tersebut. "Misalnya belum ada laporan soal kesiapan lahan, finansial, serta kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) nya," ujar Bambang, akhir pekan lalu. Karena itulah sampai saat ini PLN belum mengajak Bakrie Power untuk merundingkan kontrak pembelian listriknya. Bahkan menurut Bambang, bukan tidak mungkin proyek PLTU Cirebon berkapasitas 1x600 MW yang digarap Marubeni Corporation bisa selesai lebih dulu ketimbang PLTU Tanjung Jati A.
PLN Mulai Pertanyakan Keseriusan Bakrie Power Garap Tanjung Jati A
JAKARTA. Tidak kunjung digarapnya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati A oleh PT Bakrie Power membuat PT PLN (Persero) gerah. Perseroan meminta Bakrie Power untuk segera menyelesaikan persyaratan teknis yang selama ini diminta oleh PLN. Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono bilang sejak Bakrie Power menyatakan akan mengalihkan pembangunan PLTU berkapasitas 2 x 660 megawatt (MW) ke Cirebon pada 2007 lalu, belum ada kemajuan yang berarti dari proyek tersebut. "Misalnya belum ada laporan soal kesiapan lahan, finansial, serta kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) nya," ujar Bambang, akhir pekan lalu. Karena itulah sampai saat ini PLN belum mengajak Bakrie Power untuk merundingkan kontrak pembelian listriknya. Bahkan menurut Bambang, bukan tidak mungkin proyek PLTU Cirebon berkapasitas 1x600 MW yang digarap Marubeni Corporation bisa selesai lebih dulu ketimbang PLTU Tanjung Jati A.