JAKARTA. PT PLN (Persero) menegosiasikan pembelian listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) Bantargebang milik PT Navigat Organik Energi Indonesia sebesar 12 MW.Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PLN Mochamad Sofyan memastikan belum lama ini perseroan sudah menyelesaikan negosiasi pembelian listrik dengan perusahaan listrik swasta itu untuk bisa memasok ke jaringan PLN."Harga jual listrik sudah disepakati Rp 800 per kWh. Kami sudah menyelesaikan negosiasi dan saat ini menunggu persetujuan Menteri ESDM," ujar Sofyan, Jum'at (16/7).Ia menjelaskan, saat ini PLTSA tersebut memiliki kapasitas 2MW dan pengembangnya akan meningkatkan kapasitas pembangkit tersebut sampai 12 MW dalam dua tahun ke depan."Pasokan akan kami terima secara bertahap 2 MW, terus sampai akhirnya 12 MW," ujarnya. Menurutnya, untuk mengembangkan 1 MW pembangkit biomass, membutuhkan investasi US$ 3,5 juta sampai US$ 4 juta.Selain PLTSA Bantargebang, PLN--menurutnya--sudah menerima penawaran dari perusahaan listrik swasta lain yang berminat memasok listrik dari Bandung. Tempat pembuangan sampah akhir di kota Kembang itu menurut si pengembang memiliki potensi 6 MW sampai 10 MW."Mereka sedang melakukan studi kelayakan untuk proyek ini," pungkas Sofyan tanpa menyebut nama perusahaan tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN Negosiasi Pembelian Listrik dari PLTSA Bantargebang
JAKARTA. PT PLN (Persero) menegosiasikan pembelian listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) Bantargebang milik PT Navigat Organik Energi Indonesia sebesar 12 MW.Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PLN Mochamad Sofyan memastikan belum lama ini perseroan sudah menyelesaikan negosiasi pembelian listrik dengan perusahaan listrik swasta itu untuk bisa memasok ke jaringan PLN."Harga jual listrik sudah disepakati Rp 800 per kWh. Kami sudah menyelesaikan negosiasi dan saat ini menunggu persetujuan Menteri ESDM," ujar Sofyan, Jum'at (16/7).Ia menjelaskan, saat ini PLTSA tersebut memiliki kapasitas 2MW dan pengembangnya akan meningkatkan kapasitas pembangkit tersebut sampai 12 MW dalam dua tahun ke depan."Pasokan akan kami terima secara bertahap 2 MW, terus sampai akhirnya 12 MW," ujarnya. Menurutnya, untuk mengembangkan 1 MW pembangkit biomass, membutuhkan investasi US$ 3,5 juta sampai US$ 4 juta.Selain PLTSA Bantargebang, PLN--menurutnya--sudah menerima penawaran dari perusahaan listrik swasta lain yang berminat memasok listrik dari Bandung. Tempat pembuangan sampah akhir di kota Kembang itu menurut si pengembang memiliki potensi 6 MW sampai 10 MW."Mereka sedang melakukan studi kelayakan untuk proyek ini," pungkas Sofyan tanpa menyebut nama perusahaan tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News