PLN nilai harga pembangkit listrik Blok Rokan kemahalan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menilai harga yang ditetapkan dalam lelang pembangkit listrik milik PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) di Blok Rokan kemahalan.

Asal tahu saja, harga yang ditetapkan yakni sebesar US$ 300 juta padahal ketika dibeli pada 20 tahun silam harga nya hanya sebesar US$ 190 juta.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Syahril mengungkapkan dengan pelaksanaan tender yang dilakukan secara tertutup, pihaknya berharap tender tersebut dilakukan secara adil.


"Sengaja ditutupi untuk dapat nilai tinggi, sebagai bangsa Indonesia ini adalah aset yang sudah dimanfaatkan," kata Bob dalam diskusi Pengamanan Aset Negara dan Keberlanjutan Pasokan Listrik di Blok Rokan yang diselenggarakan virtual, Kamis (8/4).

Bob menambahkan harga yang dikenakan dalam proses tender yang mencapai US$ 300 juta pun tergolong tidak masuk akal.

Adapun, menurut Bob sejatinya pihaknya telah menyiapkan dua tahapan dalam penyediaan listrik 400 MW dan steam sebesar 355 MBSPD.

Baca Juga: SKK Migas minta pembangkit listrik Blok Rokan dikembalikan ke negara

Kedua tahapan tersebut yakni melalui masa transisi terhitung sejak 2021 hingga 2024 dengan memanfaatkan suplai eksisting lewat skema akuisisi PLTG NDC dengan biaya yang paling efisien.

"Hal ini dilakukan karena koneksi sistem kelistrikan Blok Rokan ke sistem PLN hanya membutuhkan waktu pembangunan selama 3 tahun," jelas Bob.

Selanjutnya, pada masa permanen setelah 2024 kebutuhan listrik Blok Rokan secara total akan dipasok dari sistem Sumatera. Sementara kebutuhan steam akan dipasok dengan pembangunan steam generator yang diklaim lebih handal.

Bob menjelaskan PLN juga mengikuti tender dimana MCTN menunjuk JP Morgan sebagai jasa konsultan dan saat ini telah memasuki tahap dua proses lelang atau due diligence.

Bob menambahkan hingga saat ini PLN terus melakukan komunikasi dengan JP Morgan sebagai konsultan finansial yang ditunjuk oleh Chevron Standard Limited (CSL) sebagai satu grup Holding Chevron dalam rangka pengalihan PLTG MCTN.

Selanjutnya: ADPMET ingin kelola sumur-sumur migas tua yang terbengkalai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari