JAKARTA. Perusahaan Gas Negara (PGN) siap membeli gas dari kilang Tangguh dengan harga keekonomian. Pasokan gas Liquified Natural Gas (LNG) nantinya bakal dialokasikan untuk receiving terminal di Belawan, Sumatera Utara."Kami siap untuk membeli LNG dengan harga keekonomian. Saat ini sedang difasilitasi oleh pemerintah untuk pembelian LNG tersebut," ujar Direktur Utama PGN Hendi Priyo Santoso akhir pekan lalu.Rencananya, terminal LNG di Belawan tersebut akan mendapat pasokan LNG dari train 2 Lapangan Tangguh yang dialihkan dari pembeli asalAmerika, Sempra. "Opsi yang ditawarkan dan dibicarakan BP Migas akan kami dapatkan pasokannya dari pengalihan tram 2 yang tadinya akandikirimkan ke Sempra," ujarnya.Menurut Hendi, pengalihan pengiriman LNG tersebut mungkin dilakukan asalkan PGN sebagai pembeli memberikan biaya pengalihan sebesar US$ 50sen kepada Sempra sehingga harga beli LNG tersebut yaitu minimal harga dari Sempra di tambah biaya pengalihan. "Karena dalam klausul kontrakSempra dimungkinkan kalau dibayarkan premi US$ 50 sen," ucapnya.Sayangnya Hendi enggan memberitahu berapa besar volume LNG yang diincar. Selain mengandalkan gas dari lapangan Tangguh, Papua, PGN juga mencari opsi lain yakni impor.Dia juga mengatakan, gas dari LNG Receiving Terminal dengan kapasitas tangki sebesar 1,5 mtpa tersebut, sekitar 60%-70% akan disalurkan kepada PLN, dan sisanya untuk industri di Medan dan Sumatera Utara. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN nyatakan siap membeli LNG Tangguh
JAKARTA. Perusahaan Gas Negara (PGN) siap membeli gas dari kilang Tangguh dengan harga keekonomian. Pasokan gas Liquified Natural Gas (LNG) nantinya bakal dialokasikan untuk receiving terminal di Belawan, Sumatera Utara."Kami siap untuk membeli LNG dengan harga keekonomian. Saat ini sedang difasilitasi oleh pemerintah untuk pembelian LNG tersebut," ujar Direktur Utama PGN Hendi Priyo Santoso akhir pekan lalu.Rencananya, terminal LNG di Belawan tersebut akan mendapat pasokan LNG dari train 2 Lapangan Tangguh yang dialihkan dari pembeli asalAmerika, Sempra. "Opsi yang ditawarkan dan dibicarakan BP Migas akan kami dapatkan pasokannya dari pengalihan tram 2 yang tadinya akandikirimkan ke Sempra," ujarnya.Menurut Hendi, pengalihan pengiriman LNG tersebut mungkin dilakukan asalkan PGN sebagai pembeli memberikan biaya pengalihan sebesar US$ 50sen kepada Sempra sehingga harga beli LNG tersebut yaitu minimal harga dari Sempra di tambah biaya pengalihan. "Karena dalam klausul kontrakSempra dimungkinkan kalau dibayarkan premi US$ 50 sen," ucapnya.Sayangnya Hendi enggan memberitahu berapa besar volume LNG yang diincar. Selain mengandalkan gas dari lapangan Tangguh, Papua, PGN juga mencari opsi lain yakni impor.Dia juga mengatakan, gas dari LNG Receiving Terminal dengan kapasitas tangki sebesar 1,5 mtpa tersebut, sekitar 60%-70% akan disalurkan kepada PLN, dan sisanya untuk industri di Medan dan Sumatera Utara. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News