JAKARTA. PT PLN (Persero) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di 18 lokasi dengan total kapasitas 350 megawatt. Kabarnya, 18 PLTU tersebut akan dibangun dalam waktu dua tahun. Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, mengatakan ke-18 proyek PLTU skala kecil yang seluruhnya berlokasi di luar Jawa-Bali tersebut merupakan proyek PLTU Merah Putih. Pasalnya, selain dikerjakan putra putri terbaik bangsa Indonesia, juga material utama yang digunakan untuk membangun PLTU ini nyaris semuanya memanfaatkan produk-produk lokal.
“Saat ini, material utama seperti boiler, generator, dan turbin untuk PLTU skala kecil sudah dapat diproduksi di dalam negeri,” ujar Bambang, Senin (28/10). Menurut Bambang, kondisi yang mendorong penggunaan produk lokal adalah kenyataan bahwa PLN membiayai pengeluaran investasi atau belanja modal (capital expenditures/capex) yang sangat besar setiap tahun. Realisasi capex PLN tahun lalu saja mencapai Rp 50 triliun. Dari angka tersebut, hanya sebagian kecil yang dinikmati di dalam negeri. Sebagian besar belanja PLN selama ini mengalir ke luar negeri. Peralatan-peralatan kelistrikan selama ini didominasi produk impor.