PLN operasikan PLBG Talang Duku dan PLTMG Sei Gelam



JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengoperasikan Pembangkit Listrik Bahan Bakar Gas (PLBG) Talang Duku dengan kapasitas terpasang 60 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) Sei Gelam Jambi berkapasitas 12 MW. Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, mengatakan dalam siaran pers yang diterima KONTAN, kedua pembangkit listrik ini merupakan bagian dari proyek sewa beli pembangkit listrik di wilayah Sumbagsel yang saat ini sedang berjalan dengan total kapasitas mencapai 232 mega watt (MW).Pengadaan PLBG Talang Duku merupakan kontrak perjanjian dengan skema sewa beli atau Build Own Operate and Transfer (BOOT) antara PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbangsel dengan konsorsium PT PP (Persero), PT Bangun Energy Resources, PT Navigat Energy, PT SNC Lavalin dan General Electric. Kontrak perjanjiannya telah ditandatangani pada 24 Maret 2011 dengan harga jual beli listrik sebesar Rp 470 per kilo watt per hour (kWh).Sedangkan PLTMG Sei Gelam merupakan kontrak perjanjian dengan skema sewa pembangkit antara PLN dengan PT Kertabumi Teknindo yang telah ditandatangani pada 25 April 2011. Manajer Distribusi PLN wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, Bob Sahril, menambahkan, dalam kerjasama sewa pembangkit ini, PLN menyewa pembangkit milik Kertabumi. “Untuk PLTMG Sei Gelam Jambi. kita sewa mesin dari pengembang setempat. Biaya sewa Rp 3,065 miliar per bulan,” jelasnya.Pertamina hanya menyiapkan bahan bakar berupa gas yang dibeli PLN dari Pertamina EP sebanyak 2,5 mmscfd. “Kita sewa pembangkit selama enam tahun sesuai dengan kontrak pembelian gas kita dengan Pertamina EP selama enam tahun,” jelas Bob.Bambang mengatakan, selain bertujuan memperkuat pasokan listrik di wilayah Sumatera, khususnya Sumatera bagian selatan (Sumbagsel), pengoperasian kedua pembangkit ini sekaligus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listrik yang terus meningkat di wilayah itu. “Pengoperasian PLBG Talang Duku dan PLTMG Sei Gelam juga untuk mengurangi ketergantungan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM),” jelas Bambang. Diperkirakan potensi penghematan pemakaian BBM bisa mencapai 134 juta liter per tahunnya atau setara dengan Rp. 1,2 triliun per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini