JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berupaya merealisasikan megaproyek 35.000 Megawatt (MW) seperti yang diinginkan pemerintah. PLN menargetkan proses lelang, penandatanganan Power Purchasing Agreement (PPA) dan financial closing bisa dipercepat.

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir bilang, hingga akhir tahun ini berharap bisa mempercepat proses lelang proyek yang masuk dalam program 35.000 MW. Bahkan, katanya, PLN bisa saja melakukan lelang dari seluruh proyek yang termasuk 35.000 MW. Namun lelang tender proyek listrik tetap akan dilakukan sesuai kebutuhan dari proyek 35.000 MW.

"Bisa (tender selesai), tetapi kalau memang pertumbuhannya berjalan bagus sekali," kata Sofyan,Selasa (23/8).

Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso menyebut, tahun ini PLN telah mempercepat proses tender dengan cara memajukan lelang proyek yang dijadwalkan dilelang tahun depan menjadi dilelang tahun ini. Beberapa proyek yang dipercepat lelangnya adalah proyek EPC untuk pembangkit listrik yang dikelola PLN. Sementara untuk proyek listrik skala kecil baru akan ditenderkan pada tahun depan.

Dengan begitu, sepanjang tahun ini PLN menargetkan bisa melakukan lelang proyek sebesar 8.000 MW. Hingga akhir tahun PLN optimistis mampu menyelesaikan lelang proyek mencapai sekitar 30.000 MW. Sementara sisanya sebanyak 5.000 MW akan dilelang pada tahun depan.

Sementara itu, untuk penandatanganan PPA hingga tahun ini Iwan berharap bisa bertambah mencapai 10.000-12.000 MW yang terdiri dari IPP sebesar 8.000 MW dan PLN sebesar 4.000 MW. Hingga  Juli 2016, PLN tercatat telah melakukan penandatanganan PPA sebesar 19.000 MW.

Ini berarti, sisa proyek yang akan melakukan penandatanganan PPA dengan PLN sebesar 5.000 MW-6.000 MW. Penandatanganan PPA tersebut dijadwalkan pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini