JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjalin kerjasama dengan tiga produsen kelapa sawit (CPO) dalam rangka memasok bahan bakar untuk pembangkit listrik di tujuh kota dalam tiga provinsi. Ketiga perusahaan tersebut yaitu PT Sinar Mas Agro Resources Tbk (Smart), PT Wilmar Nabati Indonesia, dan PT Wilmar Cahaya Indonesia. Untuk kerjasama ini, PLN tidak mengeluarkan dana, melainkan hanya mempersiapkan peralatan saja.Nur Pamudji, Direktur Utama PLN menyampaikan, dalam skema kerjasama ini PLN mengadakan lelang dan ada tujuh perusahaan yang ikut. Namun untuk yang siap, hingga sekarang ada tiga perusahaan. Kerjasama ini akan berlangsung selama 5 tahun, dan nilai proyek ini diprediksi mencapai Rp 63 miliar. "Untuk tahun berikutnya, nanti dipikirkan lagi karena jumlah produsennya sudah lebih banyak. Nanti mereka jadi supplier kita semua. Dimana pun ada kebun kelapa sawit, maka akan disuplai ke PLN terdekat. Tidak perlu, kebun di Sumatera untuk suplai ke Kalimantan, " kata Nur, Senin (20/01).Nur menambahkan bahan bakar dari kelapa sawit ini memang ditujukan untuk 3 provinsi, namun pelaksanaannya dibagi-bagi. Untuk PT Smart memasok kelapa sawit sebanyak 3.220 ton untukĀ Sumatera Utara, PT Wilmar Nabati memasok 1.250 ton untuk Riau, dan PT Wilmar Cahaya memasok 2.500 ton untuk Kalimantan Barat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN: Prioritas CPO untuk daerah terpencil
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjalin kerjasama dengan tiga produsen kelapa sawit (CPO) dalam rangka memasok bahan bakar untuk pembangkit listrik di tujuh kota dalam tiga provinsi. Ketiga perusahaan tersebut yaitu PT Sinar Mas Agro Resources Tbk (Smart), PT Wilmar Nabati Indonesia, dan PT Wilmar Cahaya Indonesia. Untuk kerjasama ini, PLN tidak mengeluarkan dana, melainkan hanya mempersiapkan peralatan saja.Nur Pamudji, Direktur Utama PLN menyampaikan, dalam skema kerjasama ini PLN mengadakan lelang dan ada tujuh perusahaan yang ikut. Namun untuk yang siap, hingga sekarang ada tiga perusahaan. Kerjasama ini akan berlangsung selama 5 tahun, dan nilai proyek ini diprediksi mencapai Rp 63 miliar. "Untuk tahun berikutnya, nanti dipikirkan lagi karena jumlah produsennya sudah lebih banyak. Nanti mereka jadi supplier kita semua. Dimana pun ada kebun kelapa sawit, maka akan disuplai ke PLN terdekat. Tidak perlu, kebun di Sumatera untuk suplai ke Kalimantan, " kata Nur, Senin (20/01).Nur menambahkan bahan bakar dari kelapa sawit ini memang ditujukan untuk 3 provinsi, namun pelaksanaannya dibagi-bagi. Untuk PT Smart memasok kelapa sawit sebanyak 3.220 ton untukĀ Sumatera Utara, PT Wilmar Nabati memasok 1.250 ton untuk Riau, dan PT Wilmar Cahaya memasok 2.500 ton untuk Kalimantan Barat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News