JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengumumkan pemenang lelang Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa pada 1 Oktober nanti. Ada empat konsorsium raksasa yang masuk dalam tahap seleksi tahap akhir. Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso membeberkan, dari empat konsorsium yang mengajukan proposal lelang, hanya satu yang tidak mengajukan lahan di daerah Muara Tawar. Tiga di antaranya konsorsium itu adalah, pertama, Konsorsium Mitsubishi Corp-JERA (keduanya dari Jepang) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB, anak usaha PT PLN Persero)-PT Rukun Raharja Tbk dari Indonesia.
Kedua, konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd. Dan ketiga adalah konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia-PT Medco Power Indonesia (keduanya merupakan anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk)-Kepco-Nebras Power. "Ketiganya harus melakukan reklamasi jika ingin membangun PLTGU Jawa 1 berkapasitas 2 x 800 megawatt (MW)," ungkap Iwan, di Gedung DPR usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII, Kamis (22/9). Lahan yang terbatas, tingkat kematangan lahan dan kebutuhan untuk mengangkut sumber daya listrik jadi alasan. Pembangunan reklamasi di Muara Tawar menjadi tanggungjawab pengembang sebagai pemenang lelang. "Ada sanksinya kalau tidak berhasil," terangnya. Setelah pengumuman tender ini selesai, para pengembang diberikan waktu enam bulan untuk tanda tangan kontrak dan kemudian dilakukan
financial closing. "Saat pra kualifikasi dulu dia lulus, kemudian dia mengajukan disini (Muara Tawar). Saat proses teknis kita cek ulang. Dan tentu ini menjadi
concern," terangnya. Konsorsium PT Pertamina (Persero)- Marubeni Corp-Sojitz Corp mengaku mengajukan proposal dengan lahan di Cilamaya, Jawa Barat. Menurut Iwan, bagi PLN yang terpenting koneksi listrik dibuka untuk Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Muara Tawar atau Cibatu Dua. "Mau pembangkitnya di mana, pokoknya masuk transmisinya. Jadi reklamasi diserahkan pengembang, karena itu silakan listriknya disalurkan di GITET Muara Tawar atau Cibatu," ujar Iwan. Tidak reklamasi Sementara itu, salah satu peserta lelang PLTGU Jawa I membantah akan melakukan reklamasi jika nanti menang tender. Lukman Mahfoedz Presiden Direktur PT Medco Power Generation Indonesia mengatakan, tanah milik Konsorsium Medco sudah bersertifikat sejak Juli 1998 silam. Sementara lokasi untuk PLTGU Jawa I, jika nanti menang, berada di suatu industrial estate bersama banyak industri dan pergudangan. "Industrial estate itu di daerah Kabupaten Bekasi, bukan DKI Jakarta, dekat Muara Tawar, luasnya sekitar 600 hektare (ha), yang Medco secure hanya sekitar 19 ha," kata dia ke KONTAN, Kamis (22/9).
Medco mengaku sudah mengantongi Amdal untuk proyek pembangkit. Sehingga Medco siap melakukan konstruksi enam bulan setelah tandatangan perjanjian jual beli listrik. "Tarif kami bersaing. Kami juga sudah melakukan
soil test terkait untuk
engineering-nya. Jadi tidak berurusan dengan reklamasi," ungkapnya. Wianda Pusponegoro Vice President for Corporate Communication PT Pertamina bilang, pihaknya memang sudah menyiapkan lahan untuk PLTGU Jawa I. "Sudah ada lahannya," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie