KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah melakukan penyesuaian kontrak atau renegosiasi terkait dengan harga gas bumi untuk kebutuhan pembangkit listrik. Hal itu dilakukan menyusul adanya harga khusus gas bumi bagi pembangkit listrik yang sudah dipatok di angka US$ 6 per Million British Themal Unit (MMBTU). Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengungkapkan, meski telah memiliki payung hukum, namun penurunan harga itu tidak bisa secara otomatis terjadi. Sebab, PLN masih harus terlebih dulu melakukan amandemen kontrak dengan penyedia gas yang sebelumnya dilakukan dengan skema business to business (b to b). Djoko bilang, ada sekitar 60 kontrak gas pembangkit yang akan di renegosiasi. "Kontrak-kontrak PLN dengan mitra harus di renegosiasi. PLN punya hampir 60 kontrak gas dengan mitra hulu, hilir dan midstream," kata Djoko saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/4).
PLN renegosiasi kontrak 60 pembangkit untuk dapatkan harga gas US$ 6 per mmbtu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah melakukan penyesuaian kontrak atau renegosiasi terkait dengan harga gas bumi untuk kebutuhan pembangkit listrik. Hal itu dilakukan menyusul adanya harga khusus gas bumi bagi pembangkit listrik yang sudah dipatok di angka US$ 6 per Million British Themal Unit (MMBTU). Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengungkapkan, meski telah memiliki payung hukum, namun penurunan harga itu tidak bisa secara otomatis terjadi. Sebab, PLN masih harus terlebih dulu melakukan amandemen kontrak dengan penyedia gas yang sebelumnya dilakukan dengan skema business to business (b to b). Djoko bilang, ada sekitar 60 kontrak gas pembangkit yang akan di renegosiasi. "Kontrak-kontrak PLN dengan mitra harus di renegosiasi. PLN punya hampir 60 kontrak gas dengan mitra hulu, hilir dan midstream," kata Djoko saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/4).