KONTAN.CO.ID. - JAKARTA. PT PLN menyatakan program pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) membutuhkan dukungan pendanaan internasional, berupa hibah yang lebih besar. Selain pendanaan, program ini juga membutuhkan dukungan regulasi dari pemerintah. Kamia Handayani, Executive Vice President Energy Transition and Sustainibility PLN mengatakan, pemensiunan dini PLTU bisa saja dilakukan dengan catatan harus ada pihak lain yang menanggung biayanya. Sebab, program ini tak masuk dalam target National Determined Contribution (NDC), serta membutuhkan biaya besar. Sehingga, program ini memerlukan dukungan pendanaan internasional, khususnya hibah dan pinjaman lunak.
PLN Sebut Program Pensiun Dini PLTU Butuh Dukungan Internasional
KONTAN.CO.ID. - JAKARTA. PT PLN menyatakan program pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) membutuhkan dukungan pendanaan internasional, berupa hibah yang lebih besar. Selain pendanaan, program ini juga membutuhkan dukungan regulasi dari pemerintah. Kamia Handayani, Executive Vice President Energy Transition and Sustainibility PLN mengatakan, pemensiunan dini PLTU bisa saja dilakukan dengan catatan harus ada pihak lain yang menanggung biayanya. Sebab, program ini tak masuk dalam target National Determined Contribution (NDC), serta membutuhkan biaya besar. Sehingga, program ini memerlukan dukungan pendanaan internasional, khususnya hibah dan pinjaman lunak.