PLN Setuju Harga Jual Gas Donggi-Senoro US$ 5 - US$ 6 per mmbtu



JAKARTA. PT PLN (Persero) mengaku tidak keberatan dengan harga jual gas Donggi-Senoro. Pengakuan tersebut mencuat setelah dua perusahaan pengembang proyek hulu (Upstream) Donggi Senoro yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Medco Eenergy menurunkan harga jual gas kepada pembeli domestik. Kedua perusahaan tersebut bersedia menurunkan harga jualnya hingga US$ 5- US$ 6 per million metric british thermal unit (mmbtu).

"PLN tidak keberatan dengan harga US$ 5 dan US$ 6 per mmbtu," ujar Fahmi Mochtar, Direktur Utama PT PLN kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Seperti yang diketahui, PLN mengajukan harga penawaran pembelian gas sebesar US$ 4 per MMBtu. Namun, menurut Fahmi, harga itu bisa berubah sesuai dengan kesepakatan yang berjalan nantinya. Namun, meski PLN tidak keberatan, pihaknya masih akan terus melakukan proses negosiasi untuk harga jual gas tersebut.


"Kita kan masih ada proses kesepakatan, angka US$ 4 per mmbtu itu bisa berubah. Tapi kita biarkan saja mereka bertemu kan masih banyak peminat yang lain," kata Fahmi. Ia juga setuju terhadap persetujuan yang diajukan oleh perusahaan nasional dengan penurunan harga tersebut.

Sebelumnya, Dirjen Migas, Departemen ESDM, Evita Herawati Legowo menyebutkan ada beberapa syarat yang diminta terkait dengan harga tersebut. Syarat tersebut berkaitan dengan jaminan pengembalian investasi dan komitmen penyerapan hasil produksi. "Donggi-Senoro harus mengikuti harga pasar sehingga investasi dari pengembang bisa balik," papar Fahmi.

Asal tahu saja, pada penawaran awal, dua konsorsium perusahaan nasional tersebut memberikan penawaran untuk harga jual gas sebesar US$ 6,16 per mmbtu. Pertimbangannya, harga tersebut sesuai dengan harga keekonomian. Namun, beberapa konsumen dalam negeri yang berminat terhadap gas tersebut menganggap cukup mahal.

Pertamina setuju

Ditemui secara terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan menyambut baik PLN yang harga jual gas tersebut. Ia menegaskan, jika mereka (PLN) setuju, maka harus melaksanakan persyaratan yang diajukan oleh Pertamina.

"Tidak apa-apa asalkan persyaratannya dipenuhi. Return value harus tetap dipenuhi," tandas Karen. Namun, imbuh harga tersebut belum final dan masih ada persyaratan-persyaratan yang diikuti. Di antaranya, konsumen harus bisa menyerap gas tersebut sepanjang itu adalah live project.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: