PLN Siagakan Petugas Jaga Kelistrikan di Tengah Cuaca Ekstrem Selama Ramadan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan, cuaca ekstrem melanda beberapa daerah di Indonesia. PT PLN (Persero) bersiaga mengerahkan lebih dari 81.000 petugas untuk menjaga kelistrikan di seluruh wilayah di Indonesia.

Saat ini, secara umum, sistem kelistrikan di Indonesia dalam kondisi normal dengan pasokan listrik yang cukup. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Meskipun demikian, pihaknya tetap menyiagakan personel di lapangan agar bisa gerak cepat dalam menghadapi cuaca ekstrem.

“Aktivitas masyarakat saat Ramadan ini meningkat, mulai dari sahur pada dini hari, hingga tarawih pada malam hari. Kami ingin semua masyarakat bisa menjalaninya dengan nyaman,” kata Darmawan dalam keterangan resminya, Minggu (17/3).


Baca Juga: PLN Targetkan Penjualan Listrik 296,53 TWh Tahun Ini, Berikut Strategi yang Disiapkan

Ia menuturkan PLN telah memproyeksikan beban puncak nasional pada Ramadan tumbuh sekitar 4,9% dibanding tahun lalu atau sebesar 31.640 Megawatt (MW). Dengan daya mampu pasok sebesar 51.429 MW maka terdapat cadangan total sebesar 19.789 MW.

Darmawan mengungkapkan, cuaca ekstrem seperti hujan disertai angin kencang dan banjir menjadi tantangan dalam menjaga keandalan listrik pada Ramadan kali ini. Untuk itu, dirinya telah mengerahkan petugas di seluruh unit untuk melakukan siaga Ramadan dalam menjaga keandalan listrik.

“Memang ada tantangan cuaca ekstrem di beberapa daerah. Ada banjir di Jawa Tengah dan Kalimantan Timur, kemudian ada angin kencang di NTT dan NTB. Kami sudah siapkan petugas dan peralatan kerja di lapangan sehingga ketika terjadi gangguan akibat cuaca ekstrem, petugas langsung gerak cepat menangani,” ucap Darmawan.

Ia menambahkan, PLN juga menyiagakan peralatan pendukung dalam periode siaga berupa 1.731 Genset, 735 Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.091 Unit Gardu Bergerak (UGB), 116 Unit Kabel Bergerak (UKB) dan 395 Crane. Untuk memudahkan mobilisasi petugas, PLN menyiagakan kendaraan operasional 3.756 Mobil dan 3.318 Motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi