JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bersedia membeli gas dari lapangan milik Pertamina dengan harga keekonomian sebesar US$ 9 per mmscfd. Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan menyatakan pihaknya tak mempermasalahkan harga pembelian gas tersebut demi mengamankan pasokan gas bagi pembangkit PLN yang saat ini memang kekurangan sumber energi. Selain itu, penawaran harga gas PLN sebesar US$ 9 per mmscfd dinilai lebih murah ketimbang PLN menggunakan bahan bakar minyak (BBM) pada pembangkitnya. "Harga itu lebih murah dibandingkan dengan harga minyak yang US$ 16. Jadi dengan menggunakan gas kita bisa hemat," kata Dahlan, Kamis malam. Kepala Badan Pelaksana Hulu (BP Migas), R. Priyono mengungkapkan, baru PLN yang menyatakan berminat membeli gas dengan harga keekonomian sebesar US$ 9 per mmscfd. Sementara konsumen lain seperti pabrik pupuk dan industri belum menyatakan kesanggupan untuk membeli harga gas Pertamina dengan harga tersebut. "Masalahnya pada saat listrik beli dengan harga US$ 7 bagaimana dengan pupuk dan industri yang lain, apakah gak kemahalan. Padahal jika konsumen bersedia, kayaknya booming lapangan-lapangan marginal akan dibuka," tandas dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN Siap Beli Gas US$ 9 per mmscfd Demi Pembangkit
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bersedia membeli gas dari lapangan milik Pertamina dengan harga keekonomian sebesar US$ 9 per mmscfd. Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan menyatakan pihaknya tak mempermasalahkan harga pembelian gas tersebut demi mengamankan pasokan gas bagi pembangkit PLN yang saat ini memang kekurangan sumber energi. Selain itu, penawaran harga gas PLN sebesar US$ 9 per mmscfd dinilai lebih murah ketimbang PLN menggunakan bahan bakar minyak (BBM) pada pembangkitnya. "Harga itu lebih murah dibandingkan dengan harga minyak yang US$ 16. Jadi dengan menggunakan gas kita bisa hemat," kata Dahlan, Kamis malam. Kepala Badan Pelaksana Hulu (BP Migas), R. Priyono mengungkapkan, baru PLN yang menyatakan berminat membeli gas dengan harga keekonomian sebesar US$ 9 per mmscfd. Sementara konsumen lain seperti pabrik pupuk dan industri belum menyatakan kesanggupan untuk membeli harga gas Pertamina dengan harga tersebut. "Masalahnya pada saat listrik beli dengan harga US$ 7 bagaimana dengan pupuk dan industri yang lain, apakah gak kemahalan. Padahal jika konsumen bersedia, kayaknya booming lapangan-lapangan marginal akan dibuka," tandas dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News