KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menegaskan kesiapannya untuk mendukung visi swasembada energi dengan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan sebesar 75% hingga tahun 2040. Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia dalam Conference of the Parties (COP) 29, Hashim Djojohadikusumo menyatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon lewat transisi energi, ”Indonesia akan mencapai energi bersih, hijau, dan terjangkau, sambil mempercepat pertumbuhan ekonomi 8%,” kata Hashim.
Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo Pimpin Delegasi Indonesia di COP29 Azerbaijan, Ini Agendanya Hashim menerangkan hingga tahun 2040, Indonesia siap meningkatkan bauran energi terbarukan sebesar 75 gigawatt (GW) yang berasal dari pembangkit listrik hidro, geotermal, bioenergi, surya, dan angin. Untuk menyukseskan target ambisius ini, Indonesia setidaknya membutuhkan investasi senilai US$ 235 miliar, termasuk untuk membangun jalur transmisi hijau sepanjang 70.000 kilometer sirkuit (kms) yang membentang dari barat hingga timur Indonesia. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk mendukung target Pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8% melalui swasembada energi yang berkelanjutan. Dalam hal ini, PLN telah menyiapkan peta jalan yang konkret serta terus memperluas kolaborasi dengan mitra lokal dan global. Saat ini PLN, kata Darmawan, tengah merancang ulang usulan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), di mana hingga tahun 2040, PLN akan menambah 100 GW energi listrik yang mayoritas bersumber dari energi terbarukan.
Baca Juga: Pengamat Soroti Pertumbuhan Sektor Panas Bumi yang Melambat Beberapa Tahun Ini ”Pak Hashim sudah mengumumkan bahwa 75% atau sekitar 75 GW dari kapasitas tambahan tersebut berasal dari pembangkit energi terbarukan. Artinya, ke depan kami akan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penambahan pembangkit berbasis energi terbarukan yang berasal dari tenaga air sebesar 25 GW, surya 27 GW, angin sebesar 15 GW, panas bumi 6 GW, dan bioenergy 1 GW,” ucap Darmawan dalam keterangan resmi, Selasa (12/11). Darmawan menjabarkan untuk mencapai target 75% energi terbarukan tersebut, PLN akan membangun
Green Enabling Transmission Line sepanjang 70.000 kms untuk mengalirkan sumber energi terbarukan yang mayoritas berada di daerah terisolir ke pusat demand. Selain itu, PLN juga telah merancang pengembangan
smart grid untuk mengatasi intermitensi pada pembangkit energi terbarukan, sehingga energi bersih yang dihasilkan dari pembangkit tersebut bisa masuk ke dalam sistem PLN secara stabil. ”Kami perlu membangun pembangkit listrik yang fleksibel. Kami perlu membangun
smart grid, smart transmission, smart control center, dan
smart distribution. Tanpa
smart grid, kami hanya bisa menambah 5 GW. Tetapi dengan
smart grid, kami bisa menambah pembangkit angin dan surya hingga 42 GW, sehingga kami bisa menyeimbangkan antara suplai listrik dan permintaan,” tambah Darmawan.
Baca Juga: Perkuat Layanan Kelistrikan, PLN Indonesia Power Gencarkan Transformasi Bisnis Darmawan juga menekankan berbagai inisiatif tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, pihaknya terus menggalang kolaborasi guna menyukseskan transisi energi dalam mewujudkan swasembada energi berkelanjutan di tanah air.
”Indonesia, bersama dengan negara-negara lain, harus bekerja sama dalam merumuskan strategi, inovasi teknologi, dan investasi untuk mencapai tujuan bersama. Kolaborasi, baik antara investor domestik, regional, maupun internasional, menjadi kunci untuk mencapai target besar ini," pungkas Darmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi