PLN siap sediakan 188 juta VA untuk empat calon pelanggan Kalsel dan Kalteng



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap untuk memasok kebutuhan listrik bagi calon pelanggan tegangan tinggi di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Hari ini, Rabu (13/3) PLN pun telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan empat calon pelanggan tegangan tinggi di dua provinsi tersebut.

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon Masri mengatakan bahwa pelanggan tegangan tinggi merupakan suatu hal yang baru di kawasan Kalsel dan Kalteng. Ia bilang, PLN siap memasok listrik dengan daya total sebesar 188 juta volt ampere (VA) yang akan diserap oleh empat pelanggan tegangan tinggi di dua wilayah tersebut.


Keempat pelanggan tersebut adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) yang berlokasi di Kotabaru, PT Sebuku Iron Lateric Ores (SILO) yang berlokasi di Pulau Sebuku Kotabaru, PT THU Green Energy (THUGE) yang berlokasi di Buntok dan PT Angkasa Jaya Mulia (AJM) yang berlokasi di Satui, Tanah Bumbu.

"Beberapa waktu lalu, kita juga telah melakukan MoU bersama PT Indo Tambangraya Megah (ITM), yang merupakan calon pelanggan Tegangan Tinggi pertama kita di Kalsel dan Kalteng. Terima kasih kepada para calon pelanggan tegangan tinggi yang telah mempercayakan kebutuhan listrik mereka kepada PLN" kata Machnizon dalam siaran persnya, Rabu (13/3).

Adapun, penandatangan MoU tersebut berlangsung di Denpasar, Bali yang dihadiri oleh Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon Masri, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, General Manager PLN Unit Induk Kalsel dan Kalteng Sudirman serta jajaran pimpinan empat Perusahaan calon pelanggan PLN.

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan, saat ini pihaknya sudah bisa membangun jaringan transmisi sepanjang 5.000 kilometer sirkit per tahun, dan Gardu Induk hingga 20.000 MVA per tahunnya. "Itu adalah peningkatan yang luar biasa dibanding tahun-tahun sebelumnya” kata Syofvi.

Sebagai bentuk komitmen PLN kepada pelanggan, Syofvi mengharapkan posisi yang equal antara PLN dan Pelanggan. Dengan begitu, pelanggan diharapkan bisa lebih berkonsentrasi pada bisnisnya dan PLN yang akan support kebutuhan listriknya.

General Manager Operation PT Indocement Tunggal Prakarsa Site Tanjung Katon Primanto meyakini selain untuk kelangsungan industri, kerjasama ini bisa menjadikan perusahaannya jauh lebih kompetitif. “Selama ini, jika terjadi black out kita perlu melakukan recovery lebih dari 12 jam. Jelas kedepannya suplai dari PLN akan sangat kita andalkan” ungkapnya.

Sementara itu, Machnizon juga berharap kerjasama ini akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain, sehingga bisa beralih dari captive power menjadi pengguna listrik PLN. Mengingat masih banyak perusahaan di Kalsel dan Kalteng yang masih mengandalkan captive power.

“Harapannya akan banyak perusahaan yang lain ikut beralih menggunakan listrik PLN. Hal ini secara kolektif akan meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan di Indonesia,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .