KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN menyiapkan tiga skenario untuk memenuhi kebutuhan permintaan energi bersih yang bertumbuh eksponensial hingga 2040 mendatang. Jika hanya memperhitungkan permintaan dari Sumatera dan Jawa saja, PLN memproyeksikan diperlukan penambahan kapasitas pembangkit hingga 25 GW pada 2030-2040. Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang sudah berjalan di 2021-2030 adalah RUPTL yang dirancang pada 2021. Mengikuti pergerakan tekanan transisi energi saat ini, PLN sedang merancang RUPTL baru dengan memetakan pertumbuhan permintaan listrik dan pembangunan pembangkit energi terbarukan yang dapat mempercepat akselerasi transisi energi. Sebagai contoh, asumsi pertumbuhan permintaan listrik di Sumatera dan Jawa diperkirakan sekitar 2,5 GW pertahun dan ini akan berlangsung sampai tahun 2040. Artinya di saat bersamaan Indonesia juga harus mampu menambah pembangkit sekitar 2,5 GW pertahun antara tahun 2030–2040 atau ada penambahan kapasitas sebesar 25 GW.
PLN Siapkan Tiga Skenario untuk Penuhi Kebutuhan Energi Bersih Hingga 2040
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN menyiapkan tiga skenario untuk memenuhi kebutuhan permintaan energi bersih yang bertumbuh eksponensial hingga 2040 mendatang. Jika hanya memperhitungkan permintaan dari Sumatera dan Jawa saja, PLN memproyeksikan diperlukan penambahan kapasitas pembangkit hingga 25 GW pada 2030-2040. Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang sudah berjalan di 2021-2030 adalah RUPTL yang dirancang pada 2021. Mengikuti pergerakan tekanan transisi energi saat ini, PLN sedang merancang RUPTL baru dengan memetakan pertumbuhan permintaan listrik dan pembangunan pembangkit energi terbarukan yang dapat mempercepat akselerasi transisi energi. Sebagai contoh, asumsi pertumbuhan permintaan listrik di Sumatera dan Jawa diperkirakan sekitar 2,5 GW pertahun dan ini akan berlangsung sampai tahun 2040. Artinya di saat bersamaan Indonesia juga harus mampu menambah pembangkit sekitar 2,5 GW pertahun antara tahun 2030–2040 atau ada penambahan kapasitas sebesar 25 GW.