JAKARTA. Wajar jika pengusaha pertambangan mengeluhkan soal seretnya ketersediaan listrik untuk mendukung industri pengolahan dan pemurnian bahan mentah mineral (smelter) di dalam negeri. Saat ini sistem kelistrikan yang handal untuk menggerakkan smelter baru tersedia di daerah-daerah tertentu saja. Sementara daerah kaya mineral seperti Sulawesi Tenggara dan Halmahera tidak memiliki daya dukung listrik yang memadai untuk kegiatan smelter. Kondisi ini disampaikan Nur Pamudji, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada KONTAN, Rabu (9/5). Nur bilang, sistem kelistrikan yang handal untuk industri pengolahan dan pemurnian mineral itu baru tersedia di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
PLN: Smelter sebaiknya dibangun di Jawa dan Sulsel
JAKARTA. Wajar jika pengusaha pertambangan mengeluhkan soal seretnya ketersediaan listrik untuk mendukung industri pengolahan dan pemurnian bahan mentah mineral (smelter) di dalam negeri. Saat ini sistem kelistrikan yang handal untuk menggerakkan smelter baru tersedia di daerah-daerah tertentu saja. Sementara daerah kaya mineral seperti Sulawesi Tenggara dan Halmahera tidak memiliki daya dukung listrik yang memadai untuk kegiatan smelter. Kondisi ini disampaikan Nur Pamudji, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada KONTAN, Rabu (9/5). Nur bilang, sistem kelistrikan yang handal untuk industri pengolahan dan pemurnian mineral itu baru tersedia di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.