KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mengimplementasikan co-firing pada 32 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sejak 2020 lalu. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, implementasi co-firing ini tak hanya bisa mengurangi emisi karbon, tetapi juga turut melibatkan masyarakat untuk bisa mengolah sampah, maupun tanaman energi sehingga perekonomian masyarakat ikut terangkat. Adapun, 32 lokasi komersial program co-firing di antaranya tersebar pada 13 lokasi PLTU di Jawa, 6 PLTU di Kalimantan, 4 PLTU di Sumatra, 5 PLTU di Sulawesi, 2 PLTU di Nusa Tenggara Timur dan 2 PLTU di Nusa Tenggara Barat. Dari hasil co-firing ini, PLN dapat memproduksi listrik hijau setara 487 megawatt hours (MWh) dalam upaya mencapai target bauran energi 23% pada 2023.
PLN Sudah Implementasikan Co-Firing pada 32 PLTU
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mengimplementasikan co-firing pada 32 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sejak 2020 lalu. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, implementasi co-firing ini tak hanya bisa mengurangi emisi karbon, tetapi juga turut melibatkan masyarakat untuk bisa mengolah sampah, maupun tanaman energi sehingga perekonomian masyarakat ikut terangkat. Adapun, 32 lokasi komersial program co-firing di antaranya tersebar pada 13 lokasi PLTU di Jawa, 6 PLTU di Kalimantan, 4 PLTU di Sumatra, 5 PLTU di Sulawesi, 2 PLTU di Nusa Tenggara Timur dan 2 PLTU di Nusa Tenggara Barat. Dari hasil co-firing ini, PLN dapat memproduksi listrik hijau setara 487 megawatt hours (MWh) dalam upaya mencapai target bauran energi 23% pada 2023.