PLN sudah teken PPA 28.000 MW



JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengklaim, hingga semester pertama 2017, progres pengembangan mega proyek 35.000 Megawatt (MW) berjalan dengan baik dan masih sesuai dengan rencana.

Tercatat sudah sekitar 28.000 MW kapasitas yang telah melalui proses penandatanganan perjanjian jual beli listrik atau Power Purchasment Agreement (PPA).

“Sudah ditanda tangani sampai hari ini sekitar 28.000 MW. Jadi akan segera diselesaikan,” kata Sofyan Basir, Direktur Utama PLN usai penandatanganan PPA pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di Hotel Mulia, Rabu (2/8).


Sofyan menjelaskan, untuk pembangunan infrastruktur khususnya jaringan transmisi hingga saat ini sudah mencapai 26.000 kilometer sirkuit (kms) dari target sekitar 46.500 kms hingga tahun 2019. Ini berarti capaian pembangunan transmisi sudah mencapai 50%.

“Sudah 40%-50% lebih. Sudah masuk dalam proyek dan sebagian distribusi sudah selesai khusus Sumatera, Jawa, Kalimantan,” katanya.

Lanjutnya, PLN masih memiliki banyak pekerjaan setidaknya hingga tahun 2019. Selain pengerjaan proyek 35.000 MW, PLN juga ditugaskan untuk membangun cadangan 30% untuk di Jawa, di luar Jawa cadangan rata-rata sebesar 50% dari kapasitas saat ini.

Menurutnya pertumubuhan ekonomi terus memacu peningkatan pertumbuhan kebutuhan listrik.

“Misalnya, Sulawesi bagian utara di Gorontalo itu pada tahun kemarin kami tambah sampai 220.000, hanya dalam 3 bulan cadangannya tipis kembali. Jadi betapa listrik ini ditunggu semua masyarakat di daerah timur dan pedalaman,” ungkapnya.

Direktur Pengadaan Strategis PLN, Nicke Widyawati mengungkapkan, perusahaan masih terus mengejar penandatanganan PPA hingga akhir tahun ini agar penyelesaiaan PPA untuk tahun depan tidak terlalu banyak.

Jika tahun ini PPA yang rampung sukses mencapai target sebesar 30.000 MW, maka sisanya akan diselesaikan pada tahun depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini