PLN suplai listrik 65 juta VA untuk industri baja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mendorong perekonomian melalui peningkatan produktivitas industri peleburan baja di DKI Jakarta, PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) memasok listrik sebesar 65 juta Volt Ampere (VA) kepada PT Indonesia Voda Steel yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero) Haryanto W. S berharap dengan tambahan suplai listrik sebesar 65 juta VA ke PT Indonesia Voda Steel ini, PLN dapat turut andil dalam membantu operasional dan peningkatan kapasitas produksi industri serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Haryanto juga menegaskan para pelaku bisnis di sektor industri ataupun sektor lainnya tidak perlu ragu untuk menjalankan usahanya di DKI Jakarta. Karena PLN menjamin ketersediaan pasokan listrik di DKI Jakarta guna mendukung pertumbuhan ekonomi.


Haryanto juga bilang, PLN akan berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mendapatkan listrik serta pelayanan terbaik dari PLN.

“Tahun 2018 ini, Indonesia berada di peringkat ke-38 dalam hal kemudahan mendapatkan listrik serta peringkat ke-72 dalam hal perbaikan layanan penyambungan listrik. Tentunya, PLN akan terus meningkatkan layanannya agar pelanggan dari segala segmen dapat dengan mudah mendapatkan akses listrik,” ujar Haryanto melalui siaran persnya Kamis (22/3).

General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, M. Ikhsan Asaad menambahkan PLN Distribusi Jakarta Raya berkomitmen dalam memberikan suplai listrik kepada pelanggan melalui beberapa produk unggulan, antara lain layanan prioritas, Power Bank Express Power Service, SPLU, serta PLN Mobile.

“Dengan segala perubahan zaman, pertumbuhan penduduk, termasuk perkembangan industri yang dinamis, PLN selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Usaha itu dilakukan dengan peluncuran berbagai produk serta pengembangan inovasi yang ditujukan semata-mata untuk kenyamanan pelanggan,” tandas Ikhsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi