JAKARTA. Perusahaan Listrik Negara (PLN) ternyata mampu menyerap pasokan gas yang telah dialokasikan oleh operator lapangan gas atau dikenal dengan nama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Berdasarkan catatan dari Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), ada 187 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) gas yang menganggur karena ketidakmampuan PLN menyerap semuanya. Kondisi itu diakui oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudi Rubiandini. Ia mengaku, di satu sisi PLN kekurangan pasokan gas, namun di sisi lain PLN tak mampu menyerap gas yang sudah dialokasikan.
"Ada minus 53,5 BBTUD di shortage gas kelistrikan, tetapi di balik ada yang minus, ada juga gas yang tidak bisa diterima oleh PLN jumlahnya 187 BBTUD," terang Rudi Rubiandini di Jakarta, Selasa (10/7). Menurut Rudi, ada beberapa faktor yang menyebabkan PLN tak mampu menyerap gas tersebut, salah satu faktor itu adalah infrastruktur.